Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa Difabel UGM, Kembangkan Aplikasi untuk Penyandang Disabilitas hingga Ikut Kompetisi Internasional

Kompas.com - 31/01/2023, 09:52 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keterbatasan fisik tidak pernah menyurutkan semangat Muhammad Faqih Husaen untuk terus berkarya. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengembangkan inovasi teknologi untuk mengatasi keterbatasannya. 

Berawal dari kondisinya dan sang kakak yang memiliki keterbatasan gerak karena menderita duchenne muscular dystrophy (DMD), Faqih bersama dua rekanya mengembangkan aplikasi layanan ramah disabilitas yang diberi nama Accessive.id.

"Jadi kami mengembangkan aplikasi ini untuk memfasilitasi mobilitas disabilitas. Sehingga mereka bisa merencanakan tempat yang dikunjungi dengan lebih mudah," katanya saat bincang-bincang di Ruang Fortakgama UGM, Senin (30/1/2023).

Baca juga: Unpas Kembangkan Alat Pemadam Kebakaran Portabel yang Bisa Digendong

Aplikasi ini menyediakan informasi aksesibilitas suatu tempat bagi penyandang disabilitas. Termasuk bagi kelompok rentan seperti lansia, hingga ibu hamil.

"Tak hanya membantu disabilitas saja, tetapi aplikasi ini juga membantu bagi yang memiliki lemah fisik seperti ibu hamil, lansia, maupun orang sakit," ucapnya.

Faqih menceritakan dirinya dan almarhum sang kakak menderita DMD yakni penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami penurunan fungsi otot. Sehingga dirinya mengalami kelumpuhan kaki.

"Latar belakang pengembangan aplikasi ini dari kondisi saya. Sering saya menemui tempat yang tidak aksesibel serta tidak ada fasilitas bagi penyandang disabilitas. Tidak adanya fasilitas dan akses bagi disabilita sini jadi membatasi saat beraktivitas," ungkap Mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA UGM angkatan 2019 itu.

Kemudian pada tahun 2020 lalu Faqih mulai mengembangkan aplikasi Accessive.id. Faqih merancang aplikasi itu bersama rekannya Bima Indra Permana (Magister Manajemen UGM) dan Gaksa Gantara (alumnus SV UGM).

Pengembangan aplikasi Accessive.id. dilakukan dengan pendanaan dari program 1000 Start Up Digital Kemenkominfo.

"Masih tahapan beta testing. Tapi sudah bisa diakses, melalui playstore, ini gratis," tegasnya.

Faqih menjelaskan Accessive.id memiliki empat fitur utama yakni pencarian tempat, detail aksesibilitas tempat, ulasan, serta open collaborative platform.

Baca juga: Teh Celup Bit Karya Peneliti UKSW Raih Sertifikat Paten Kemenkumham RI

Melalui fitur pencarian tempat, pengguna dapat menelusuri tempat melalui maps maupun list. Lalu lewat fitur detail aksesibilitas, pengguna bisa melihat informasi yang tersedia di suatu tempat. Dilengkapi pula dengan deskripsi audio.

Di aplikasi ini juga disediakan fitur ulasan. Di fitur ini menjadi tempat bagi pengguna untuk bercerita dan membagikan pengalaman tempat-tempat yang telah dikunjungi.

Kemudian ada juga fitur open collaborative platform. Fitur ini memberikan kesempatan bagi pengguna untuk membantu menambahkan berbagai informasi layanan disabilitas yang dimiliki suatu tempat.

Sementara itu, Bima Indra Permana menambahkan sudah ada 80 tempat yang ada di aplikasi. Tempat-tempat tersebut berada di wilayah DIY.

Baca juga: Merasakan Sensasi Mengoperasikan Robot di Pameran PIM UKSW

“Data yang berhasil dikumpulkan ada 80 informasi tempat yang ada di DIY. Seperti kampus, tempat makan, hotel, stasiun, tempat ibdah dan lainnya. Kami pun akan terus menambah informasi tempat lainnya," tuturnya.

Bima mengungkapkan aplikasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar bisa lebih peka terhadap kebutuhan penyandang disabilitas. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas yang ramah bagi disabilitas.

Aplikasi ini berhasil mewakili Indonesia untuk berkompetisi di ajang International Intellectual Property atau IPITEX di Bangkok, Thailand pada 1-7 Februari 2023.

Bangkok International IPITEX merupakan kegiatan pameran invensi sekaligus kompetisi yang mempertemukan para inventor dan peneliti dari berbagai negara dunia untuk memamerkan ide maupun produk baru kepada produsen, investor dan masyarakat luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com