Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Tinggi, 20 Hektar Cabai Merah Gagal Panen Raya karena Tergenang Banjir

Kompas.com - 10/10/2022, 10:36 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Petani gagal panen raya cabai merah di persawahan Pedukuhan Dobangsan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasalnya, hujan deras yang terjadi beberapa hari belakangan mengakibatkan sawah tergenang.

Air merendam tanaman cabai yang sedang berbunga dan sudah mulai berbuah.

Baca juga: Harga Cabai Merah Keriting Naik Imbas Curah Hujan Tinggi

"Menjelang panen raya cabai merah. Empat kelompok tani tidak jadi panen karena tergenang banjir akibat curah hujan tinggi," kata Untung Suharjo, Ketua Gapoktan Marem Kalurahan Giripeni, Senin (10/10/2022).

Empat kelompok tani yang mengalami gagal panen yaitu Graulan Asri, Martani Dobangsan, Kedung Rejo dan Sideman Makmur.

Total lahan kelola petani ini sekitar 20 hektar. Pada musim tanam ketiga (MT 3) ini, petani menanam palawija dengan tanaman utama cabai merah dan tanaman tumpang sari seperti kubis dan kacang tanah. Beberapa ada yang menanam bawang merah.

Bawang dan kubis berhasil di panen sebelum Oktober. Sementara cabai merah rencananya mulai dipetik Oktober-November. Bahkan para petani sudah merencanakan panen raya dengan menggelar wiwitan atau pesta panen.

Air hujan mengenang sawah. Saluran air dari warga juga meluber ke sawah.

Cabai tidak tahan air. Bila tanaman terendam air satu hari satu malam, lalu kena panas siang hari, mengakibatkan daun rontok dan buah muda jatuh.

Baca juga: Mendag: Harga Cabai dan Bawang di Bali Lebih Stabil Dibanding di Jawa

Karenanya petani hanya bisa memanen yang tua. Sementara cabai yang tersisa, yakni yang masih hijau, terpaksa dipanen dini. Pasar dibanjiri cabai hijau mengakibatkan harga jadi sangat murah.

Berbeda bila situasi normal, petani sejatinya bisa memetik cabai empat hari sekali. “Kalau di awal Oktober petik, sampai awal November bisa petik enam sampai tujuh kali,” kata Untung.

“Saat ini ada yang baru satu dua kali petik bahkan ada yang tidak sama sekali, karena panen tidak bersamaan. Malah sekarang terendam banjir,” kata Untung.

Dampak banjir membuat petani gigit jari, lantaran keuntungan sebenarnya dari cabai bisa Rp 30.000-Rp 34.000 per kilogram.

Kenyataan berkata lain, petani terpaksa panen dini cabai petik hijau yang harganya kurang dari Rp 5.000 per kg. Terbayang kerugian petani karena 1 hektare lahan membutuhkan biaya Rp 30 juta.

Baca juga: Harga Beras dan Cabai Rawit di Pangandaran Naik, Disebut karena Cuaca

Menurut Untung, petani segera memperbaiki situasi dengan menata musim selanjutnya dan melakukan persiapan tanaman padi. “Rabu kita akan menentukan waktu sebar gabah. Karena tanaman tidak bisa kita tunggu lagi,” kata Untung di ujung telepon.

Mariyem (57), petani dari kelompok Graulan Asri. Ia sibuk memetik cabai hijau di lahan yang berisi 3.000 pohon.

Raut muka Mariyem redup karena tanaman cabainya yang baru berumur dua bulan terpaksa harus dipetik lebih awal.

Mariyem mengaku rugi sedikitnya Rp 2 juta. Ia mengaku pasrah memanen dini bila tidak ingin rugi besar.

“Hanya bisa ambil yang merah sedikit. Tanaman mau mati jadi segera diambil,” kata Mariyem dalam bahasa Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com