Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Jual Seragam di Sekolah hingga Raup Untung Rp 10 Miliar, Begini Usul Komisi D DPRD DI Yogyakarta

Kompas.com - 27/09/2022, 18:18 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Koeswanto, usulkan Dana Keistimewaan (Danais) yang didapat oleh Pemerintah DIY untuk membantu pendanaan pendidikan.

Usulan tersebut muncul setelah beberapa kali Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY mendapatkan temuan-temuan permasalahan pendanaan pendidikan, terutama terkait dengan pengadaan seragam di lingkup provinsi.

Terlebih, kemarin ORI DIY menemukan salah satu sekolah di DIY yang mendapatkan keuntungan dari jual beli seragam hingga Rp 10 milliar.

Baca juga: Ombudsman Masih Temukan Sekolah Jual Seragam di DIY, Harga Lebih Mahal dari di Pasaran

"Kalau kami tidak setuju sepeti itu, ya mau tidak mau dengan alasan seragam lalu cari keuntungan sekolah yang suplai, ini harusnya tidak boleh terjadi sepeti ini," ujarnya saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).

Lanjut Koeswanto, sekolah telah mendapatkan Bantuan Operasinal Sekolah Nasional (Bosnas) yang diambil dari APBN, dan BOS Daerah (Bosda) yang diambil dari APBD.

Pihaknya sedang melakukan kajian terhadap permasalahan seragam di sekolah, apakah kedua bantuan anggaran tersebut sudah mencukupi atau tidak. Jika tidak ia mengusulkan agar Danais digunakan untuk membantu pembiayaan pendidikan.

"Kami inisiasi Peraturan Daerah (Perda) pendanaan pendidikan, siapa tahu bisa dilaksanakan lewat Danais, jangan diberatkan ke masyarakat (pungutan)," ucap dia.

Rencananya, dalam Perda tersebut juga akan memuat aturan terkait dengan komite sekolah, agar tidak disalahgunakan sebagai kedok menjual seragam ke peserta didik.

"Lha iya itu nanti diatur, jangan sampai komite jadi kedok sekolah kalau tidak diatur akan pakai nama komite," ucap dia.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya menjelaskan bahwa temuan tersebut masih berupa asumsi. Menurut dia masih banyak siswa yang belum menggunakan seragam sekolah sekarang ini.

"Pertama itu saya lihat baru dari asumsi bukan temuan di lapangan sampai saat ini kami cek di lapangan banyak siswa yang belum menggunakan seragam," kata Didik saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).

Lanjut dia, jika ditemukan dalam satu sekolah yang melakukan pengadaan seragam dan selisihnya dikalikan seluruh siswa yang ada di DIY, maka jumlah yang didapat bakal sangat besar.

"Kalau ditemukan satu sekolah dan dikalikan jumlah siswa di seluruh DIY ya jadi banyak, padahal banyak siswa sekolah yang belum menggunakan seragam sekolah," ujar dia.

Baca juga: Ombudsman Perkirakan Keuntungan Penjualan Seragam di Sekolah Capai Rp 10 Miliar, Disdikpora DIY: Baru Asumsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com