Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Gerakan WNI Menggugat Kirim Surat ke Megawati untuk Jewer Jokowi

Kompas.com - 05/09/2022, 15:16 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan WNI Menggugat mengirim surat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarno Putri dan Iwan Fals sebagai pengarang lagu "Galang Rambu Anarki".

Koordinator gerakan WNI Menggugat Tri Wahyu menyampaikan, dalam surat tersebut pihaknya menuntut kepada Megawati agar menjewer Presiden RI Joko Widodo karena telah menaikkan harga BBM subsidi maupun non subsidi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Polda Jateng Tangkap 66 Tersangka Penimbun dan Pengoplos BBM, Negara Rugi Miliaran

"Maksimal pada 12 September membatalkan kenaikan BBM, kalau tidak kami Gerakan WNI Menggugat menyerukan kepada rakyat Indonesia di mana pun berada untuk menghukum PDI P dalam pemilu 2024," kata Wahyu saat ditemui di Kantor Pos Besar Yogyakarta, Senin (5/9/2022).

Saat dsinggung mengapa surat dikirimkan kepada Ketua Umum PDIP yakni Megawati Soekarno Putri, Wahyu mengungkapkan, ia bersama rekan-rekannya sudah sering menyurati Jokowi pada isu-isu lainnya. Namun tidak mendapatkan respon.

"Kami khawatir bahwa Jokowi bebal. Lalu kami mencari orang yang ditakuti di republik ini dan ketemu Megawati, karena dalam berbagai kesempatan Megawati menyampaikan bahwa Jokowi adalah petugas partai," ujar dia.

Baca juga: Protes BBM Naik, Puluhan Awak Bus Tegal-Pemalang Mogok Massal di Pantura

Ia berharap dengan menyurati Megawati mendapatkan respon dan Jokowi diingatkan kembali untuk membatalkan kenaikan harga BBM.

Wahyu menambahkan, tak hanya Megawati, pihaknya juga menyurati Iwan Fals. Sebab, pada tahun 2014 lalu Jokowi sempat mendatangi kediaman Iwan Fals,dan pada saat itu Jokowi ditanya oleh awak media lagu apa yang disukai dan dijawab lagu berjudul "Galang Rambu Anarki".

"Liriknya adalah situasi BBM melambung tinggi, susu tak terbeli ini pertanyaan kita, Pak Presiden tahu liriknya enggak?" katanya.

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan, kenaikan harga BBM bukanlah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan anggaran negara.

Pasalnya saat ini gaji Presiden, Wakil Presiden, para menteri, hingga Direksi Pertamina dan Komisaris Pertamina tidak dipotong.

"Gaji Komisaris Pertamina yang Rp 2,7 miliar per bulan belum dipotong, apakah gaji Direksi Pertamina yang Rp 3 miliar per bulan yang setara dengan 1.392 buruh Yogyakarta belum diotong. jadi kita gugat presiden yang mengatakan ini pilihan terakhir," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga BBM membuat multiplier effect, sebab naiknya harga BBM pasti diikuti dengan kenaikan harga sembako dan harga kebutuhan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Yogyakarta, PSI DIY: Tidak Mewakili Partai

Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Yogyakarta, PSI DIY: Tidak Mewakili Partai

Yogyakarta
Sultan Tanggapi Santai soal Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Yogyakarta

Sultan Tanggapi Santai soal Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Yogyakarta

Yogyakarta
Kronologi Koptu Suyoko di Grobogan Dikeroyok Warga Saat Melerai Keributan

Kronologi Koptu Suyoko di Grobogan Dikeroyok Warga Saat Melerai Keributan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 4 Desember 2023: Siang hingga Sore Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 4 Desember 2023: Siang hingga Sore Hujan Petir

Yogyakarta
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi DI Yogyakarta

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi DI Yogyakarta

Yogyakarta
Bertemu Luhut, Puan: Kita Berharap Pemilu Berjalan Damai dan Gembira

Bertemu Luhut, Puan: Kita Berharap Pemilu Berjalan Damai dan Gembira

Yogyakarta
Bawaslu DIY Sudah Gagalkan 5 Kampanye Terselubung, Paling Banyak Bagi-bagi Susu

Bawaslu DIY Sudah Gagalkan 5 Kampanye Terselubung, Paling Banyak Bagi-bagi Susu

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo Stasiun Tugu 2023, Lengkap dari Stasiun Yogyakarta hingga Palur

Jadwal KRL Jogja-Solo Stasiun Tugu 2023, Lengkap dari Stasiun Yogyakarta hingga Palur

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo Desember 2023 dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jadwal KRL Jogja-Solo Desember 2023 dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja Desember 2023, Lengkap dari Stasiun Palur hingga Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja Desember 2023, Lengkap dari Stasiun Palur hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja Desember 2023 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja Desember 2023 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 2 Desember 2023: Pagi hingga Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 2 Desember 2023: Pagi hingga Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Status Siaga, Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran Malam Ini

Status Siaga, Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran Malam Ini

Yogyakarta
Respons Gibran Dituding Bohongi Warga Solo soal 17 Skala Prioritas Pembangunan

Respons Gibran Dituding Bohongi Warga Solo soal 17 Skala Prioritas Pembangunan

Yogyakarta
Libur Nataru, Diprediksi Ada 9 Juta Pergerakan Orang di DIY

Libur Nataru, Diprediksi Ada 9 Juta Pergerakan Orang di DIY

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com