Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid Naik, Pemprov DIY Ingatkan Mal hingga Lokasi Wisata Tak Hanya Pasang Tulisan untuk Penegakan Prokes

Kompas.com - 19/07/2022, 18:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Angka kasus positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cenderung mengalami kenaikan. Pemerintah DIY pun meminta fasilitas publik seperti mal, bioskop, dan lokasi wisata benar-benar menerapkan protokol kesehatan (prokes)

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, saat kelonggaran diberikan pada beberapa regulasi maka tidak menutup kemungkinan terjadi penukaran Covid-19.

"Kesadaran dan kedisiplinan masih dibutuhkan untuk melindungi diri dan keluarga terhadap dampak virus Covid-19," katanya, Selasa (19/7/2022).

Dia mengungkapkan penegakan prokes bukan hanya sekadar menempelkan tulisan di pintu-pintu masuk saja

"Penerapan prokes dengan pengawasan lebih baik lagi. Misalnya, di mal pemanfaatan cek suhu dan PeduliLindungi harus dipantau dengan baik," kata dia.

Disinggung apakah kondisi sekarang dibutuhkan screening massal, Pembajun menyebut hal tersebut sudah tidak efektif saat ini.

"Screening massal untuk saat ini kurang efektif. Karena tingkat mobilitas sudah tinggi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan, terjadi kenaikan kasus di Kota Yogyakarta pada Senin (18/7/2022).

Baca juga: Kirab Ingkung, Tradisi Leluhur Desa Gunung Condong yang Tetap Lestari di Tengah Covid-19

"Naik. Kemarin itu 23. Kemarin kasus baru kota 23. Minggu lalu juga ada tren naik fluktuatif tapi ya masih 9, 11, 7, 8. Nah hari senin kemarin 23," katanya saat ditemui di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, Selasa (19/7/2022).

Sedangkan untuk jumlah pasien yang masih mendapatkan perawatan dan isolasi total sebanyak 76. Lalu untuk kasus meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada Senin (18/7/2022) nihil.

Dia menduga kenaikan kasus ini karena masyarakat telah abai terhadap prokes. Selain itu aktivitas masyarakat juga telah kembali normal.

"Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk vaksin booster tidak ada pemeriksaan antigen. Nah itu kita enggak tahu juga (terpapar atau tidak). Di kereta sekarang juga sudah normal," katanya.

Ia menambahkan untuk mencegah penularan semakin meluas, pada akhir Juli atau awal Agustus pihaknya berencana untuk melakukan screening pada sekolah-sekolah.

Menurut dia screening di sekolah cukup penting untuk mengetahui apakah ada paparan di sekolah-sekolah atau tidak. Hal ini Mengingat sekarang pembelajaran tatap muka (PTM) sudah diperbolehkan 100 persen.

"Kan anak-anak sudah tatap muka 100 persen, kan dua minggu setelah masuk ditambah sebelumnya anak-anak juga liburan nih. Enggak tahu kita kemana bagaimana prokesnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com