Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Kirim 7 Sampel yang Dicurigai Varian Omicron

Kompas.com - 12/01/2022, 15:20 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengirim sebanyak 7 sampel untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS) karena diduga terpapar virus corona varian Omicron.

Dari 7 sampel tersebut satu orang telah melakukan perjalanan keluar kota sedangkan 6 lainnya adalah satu keluarga.

"Dari Kota Yogyakarta itu yang kami kirim untuk di Whole Genome Sequencing (WGS) sekitar 7. Satu itu berkaitan dengan perjalanan luar kota, yang 6 yang keluarga itu," kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, saat dihubungi, Selasa (12/1/2022).

Sampel satu keluarga sebanyak 6 itu dikirim untuk dilakukan WGS karena setelah bulan Juli 2021 lalu di kawasan Kota Yogyakarta, sudah tidak ditemukan lagi sebaran virus corona dalam satu keluarga.

Baca juga: Besok Kick Off Vaksinasi Booster di Yogyakarta, Ini Target Sasarannya

"Sebagai antisipasi untuk melihat apa itu Omicron atau bukan, maka satu keluarga itu sampel kami kirim, kami periksakan, apakah itu jenis Omicron atau biasa. Nah, yang kota Yogyakarta baru sekitar 7 itu untuk WGS," ujar dia.

Wakil Wali Kota Yogyakarta ini menambahkan, untuk hasil pemeriksaan WGS dari 7 sampel yang dikirim hingga sekarang belum keluar.

"Hasilnya belum keluar," kata dia.

Dia menambahkan, dengan tren saat ini, di mana seseorang yang terpapar virus corona tidak mengalami gejala, Pemkot Yogyakarta memperbanyak tracing kontak erat.

Karena dengan memperbanyak jumlah tracing kontak erat dapat diketahui penularan terjadi secara cepat atau tidak.

"Kami ingin mengetahui sebaran secara tepat ada penularan secara cepat atau tidak, sebagai ciri-ciri Omicron. Makanya setiap kasus baru yang kami temukan itu selalu kami kejar di kontak eratnya sebanyak mungkin yang bisa kami jangkau," ujar dia.

Selain memperbanyak tracing kontak erat, Pemkot Yogyakarta juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat terutama terkait dengan penerapan protokol kesehatan dan juga menyampaikan bahwa varian Omicron sudah sampai di Indonesia.

 

"Sebagian besar dibawa perjalanan luar negeri. Tetapi, juga sudah ada mulai kontak erat di beberapa daerah, dan oleh karena itu satu-satunya cara memang harus kami antisipasi meskipun apa yang terjadi di Omicron sampai saat ini, itu gejalanya banyak OTG," ujar dia.

Heroe menuturkan, walaupun varian Omicron tingkat keparahannya tidak seperti varian Delta, Pemkot Yogyakarta tetap melakukan antisipasi dengan menggalakkan protokol kesehatan di masyarakat.

Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, diharapkan dapat memutus rantai penularan virus corona dan dapat mengakhiri pandemi Covid-19.

Baca juga: Merasa Jadi Obyek Pencitraan, Fajar Akan Kembalikan Bantuan Ganjar Pranowo

"Kalau kami masih memberikan toleransi terjadinya sebaran, terjadinya kerumunan, terjadinya ketidakdisiplinan pelaksanaan prokes, berartikan kami tidak mencoba untuk menghentikan pandemi ini," ucap dia.

Pemkot Yogyakarta juga berencana memperketat penerapan protokol kesehatan di ruang-ruang publik untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

"Salah satunya memperketat ruang publik karena jangan sampai kita abai karena meskipun kasus ringan, tapi selama ada virus kan kita tidak nyaman juga," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com