YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tengah mengkaji rekomendiasi untuk menutup sementara peternakan hewan yang dekat dengan lokasi ditemukannya penyakit antraks di Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dan pembuatan draf peraturan bupati termasuk di dalamnya saran dari Kementerian Pertanian untuk menutup sementara pasar hewan terdekat.
Untuk pasar hewan terdekat yakni Siono Harjo, Playen.
"Dari pusat ada saran untuk penutupan sementara, tinggal sini bagaimana," ujarnya, saat ditemui di sela resepsi HUT Kabupaten Gunungkidul ke 188 di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Senin (27/5/2019).
Baca juga: Antraks di Gunungkidul Yogyakarta Belum Menular ke Manusia
Selain penutupan, draft tersebut berisi seluruh saran apa saja yang harus dilakukan, seperti keluar masuk ternak, jual beli, dan sebagainya.
Pihaknya menyerahkan seluruh keputusan ke bupati. Untuk pasar kewenangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul.
Saat ini, pemerintah terus melakukan pencegahan agar antraks tidak menyebar ke daerah lain.
Sejumlah petugas telah memeriksa sampel tanah dari beberapa kecamatan, seperti di Semanu dan Nglipar, dan hasilnya negatif.
Baca juga: 5 Fakta Ancaman Antraks di Gunungkidul, Ternak Diisolasi hingga Disuntik Antibiotik
Pihaknya juga memberikan antibiotik terhadap 262 ekor sapi (sebelumnya ditulis 671), 676 kambing, dan 9 domba.
"Alhamdullilah hasil sampel yang Semanu negatif, dan Nglipar negatif, sampel tanah yang diambil," katanya.