Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman melakukan pemetaan titik-titik jalan yang rawan macet maupun rawan kecelakaan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Heri Kuntadi, mengatakan berdasarkan data Badan Kebijakan Transportasi, akan ada kenaikan arus Nataru itu kurang lebih 2,71 persen.
"Dari data DIY sendiri, diprediksi akan ada kenaikan 6 persen. Moda transportasi yang paling banyak dipakai adalah mobil pribadi kurang lebih 42,78 persen, kemudian yang kedua adalah sepeda motor 18,41 persen," ujar Heri Kuntadi dalam jumpa pers di Pemkab Sleman, Kamis (11/12/2025).
Heri Kuntadi menyampaikan, kunjungan paling banyak saat Nataru nantinya adalah masyarakat yang datang untuk tujuan berwisata mengisi liburan.
Kemudian, selanjutnya untuk tujuan mudik ke kampung halaman.
Dishub Sleman, lanjut Heri Kuntadi, telah melakukan langkah-langkah untuk kelancaran arus lalu lintas saat libur Natal dan Tahun Baru.
"Sudah sejak bulan November kami sudah bergerak untuk melakukan survei terkait jalur alternatif, pemetaan kebutuhan rambu-rambu. Kemudian juga melakukan survei titik-titik rawan kemacetan dan rawan kecelakaan," ungkapnya.
Daerah Rawan Macet
Berdasarkan hasil pemetaan, ada beberapa daerah yang menjadi lokasi rawan kecelakaan. Untuk mengantisipasi pigajnya juga akan mengerahkan personel ganjal.
"Kerawanan kecelakaan juga ada di Jalan Wates, Jalan Magelang, kemudian jalan menuju Tebing Breksi karena jalannya menanjak. Agar tidak terjadi kecelakaan, perlu personel yang ganjal kalau (kendaraan) mundur dan sebagainya," urainya.
Sedangkan dari pemetaan, jalan yang rawan kemacetan di Kabupaten Sleman saat libur Natal dan Tahun Baru ada di jalan nasional dan jalan provinsi.
Jalan rawan kemacetan dari pemetaan ada di Jalan Wates, Jalan Solo, Jalan Magelang, Jalan Godean, jalur ke Taman Tebing Breksi, dan jalan menuju destinasi wisata Kaliurang.
Dishub Sleman akan melakukan monitoring melalui Area Traffic Control System (ATCS). Ada sebanyak delapan ATCS yang saat ini dikendalikan oleh Dishub Kabupaten Sleman.
Nantinya akan dilakukan pengaturan untuk kelancaran arus lalu lintas.
"Di puncak season nanti kami laksanakan tentunya pengaturan dan pengendalian lalu lintas, baik di simpang-simpang yang padat, di tempat wisata, dan kemudian pusat belanja," tuturnya.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/12/11/161651078/sleman-bersiap-hadapi-lonjakan-arus-nataru-dishub-petakan-titik-rawan