Salin Artikel

Dinkes DIY Kirim 840 Kilogram Obat-obatan untuk Korban Banjir Sumatra

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengirim bantuan obat-obatan seberat 840 kilogram untuk korban banjir dan tanah longsor di Sumatra.

Bantuan diambil dari stok cadangan yang dimiliki DIY dan diprioritaskan bagi kebutuhan medis dasar di lokasi bencana.

“Jadi ini kami di Dinas Kesehatan mempunyai buffer stock. Dan dengan adanya bencana di Sumatera ini, kemarin kami dapat arahan bisa dipergunakan untuk membantu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DIY, Gregorius Anung Trihadi, Kamis (4/8/2025).

Obat yang dikirim mencakup analgesik, antipiretik, obat gatal, multivitamin, dan masker.

Pengiriman dilakukan bertahap melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI AU dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

“Kami bekerja sama dengan MDMC untuk mendistribusikan sebagian obat-obatan tersebut. Kami titipkan untuk disampaikan di Aceh,” papar Anung.

Ia menegaskan buffer stock DIY masih aman karena hanya sebagian dikirim keluar daerah.

Obat lain akan digabungkan dengan bantuan Pemda DIY sebelum dikirimkan berdasarkan hasil asesmen kebutuhan di Sumatra.

MDMC Kerahkan Tim Medis dan SAR ke Sumatra

Di sisi lain, Lembaga Resiliensi Bencana (MDMC) Muhammadiyah menggerakkan operasi berskala nasional untuk membantu korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Sebanyak 240 personel relawan dikerahkan pada gelombang pertama, terdiri dari Emergency Medical Team (EMT) dari 13 rumah sakit Muhammadiyah–’Aisyiyah, tim psikososial, logistik, SAR, serta staf koordinasi posko dan data.

Dukungan ditempatkan berdasarkan wilayah terdampak: MDMC Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, dan Jambi diperbantukan ke Sumbar; MDMC Jawa Tengah dan Jawa Timur dikirim ke Sumut; sementara MDMC DIY dan Jawa Barat bertugas di Aceh, khususnya Lhokseumawe dan Bireuen.

Masing-masing wilayah membuka pos pelayanan — tujuh di Sumbar, empat di Sumut, dan tiga di Aceh — dengan layanan kesehatan, dukungan psikososial, air bersih, hunian darurat, pendidikan darurat, serta distribusi pangan dan logistik.

“Pendekatan ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan mendesak penyintas sekaligus menjaga keberlangsungan layanan dasar di lokasi terdampak,” kata Wakil Sekretaris LRB PP Muhammadiyah, Budi Santoso.

Masa tugas relawan pada fase tanggap darurat ditetapkan hingga 5 Januari 2026 dan dapat diperpanjang sesuai perkembangan kondisi. Seluruh operasi didukung Lazismu dan jejaring Muhammadiyah lintas pulau.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/12/04/185834078/dinkes-diy-kirim-840-kilogram-obat-obatan-untuk-korban-banjir-sumatra

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com