YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Layanan bus sekolah gratis Sibona (Sistem Transportasi Bus Sekolah Ramah Anak) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini dilengkapi fasilitas ramah difabel yang memungkinkan siswa disabilitas dapat berangkat sekolah dengan mudah dan aman.
“Iya sudah ada layanan untuk siswa disabilitas, karena jalur kita juga melewati SLB,” kata Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Irwan Jatmiko, saat ditemui di kantornya, Rabu (15/10/2025).
Irwan menjelaskan, layanan difabel ini tidak hanya melayani siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB), tetapi juga sekolah berbasis inklusi yang menerima peserta didik dengan kebutuhan khusus.
“Di dalam bus berbeda dengan yang biasa, bisa untuk kursi roda dan mudah untuk aksesnya,” ujarnya.
Bus ramah disabilitas tersebut saat ini melayani rute Semanu–Wonosari dengan rata-rata penumpang mencapai 40 orang setiap harinya. Selain siswa difabel, bus juga mengangkut siswa sekolah umum.
Hemat Ongkos dan Kurangi Risiko Kecelakaan
Program bus sekolah Sibona pertama kali beroperasi pada 2022, dengan rute awal Gedangsari–Wonosari karena wilayah itu tidak dilalui angkutan umum.
Kini, jangkauan layanan terus berkembang hingga wilayah Tanjungsari, Semanu, Semin, Ponjong, Nglipar, dan Sokoliman, berkat dana keistimewaan (Danais) dari Pemerintah Daerah DIY.
“Mengurangi ketergantungan penggunaan sepeda motor sehingga bisa mengurangi angka kecelakaan,” kata Irwan.
Ia menambahkan, Pemkab Gunungkidul akan terus meningkatkan pelayanan bus sekolah, mengingat minimnya transportasi umum di daerah tersebut.
Bus sekolah Sibona dilengkapi AC dan belasan tempat duduk, dengan kondisi bersih dan nyaman.
Warga pun menyambut positif keberadaan layanan ini karena membantu menghemat biaya transportasi dan waktu antar-jemput anak.
“Sangat terbantu karena tidak perlu antar jemput. Kami baru 1 tahun menggunakan layanan ini,” ujar Sri Amin, warga Semanu yang anaknya bersekolah di SMA Negeri 1 Wonosari.
Sementara itu, Widodo, warga lainnya, mengatakan telah empat tahun mempercayakan anaknya menggunakan layanan bus sekolah.
“Selain meringankan beban orang tua, juga aman, dan tepat waktu,” katanya.
Bagi para siswa, bus Sibona juga memberi rasa mandiri dan percaya diri, terutama bagi anak-anak yang sebelumnya bergantung pada orang tua untuk berangkat sekolah.
“Sejak TK sekarang kelas 3 SD IT, saya berangkat sendiri pakai bus,” kata Adiba, salah satu murid pengguna layanan Sibona.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/15/171045078/bus-sekolah-sibona-di-gunungkidul-sediakan-layanan-difabel-bantu-kurangi