Salin Artikel

Dana BGN Belum Cair, MBG dari SPPG Wonosari 1 Berhenti Sementara

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sementara tidak menerima makanan.

Keterlambatan pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi penyebab utama.

Akhirnya siswa-siswi kembali membawa bekal dari rumah.

Seorang guru SD Negeri 1 Wonosari, Pipit Dianita membenarkan bahwa hari ini, Senin (13/10/2025), tidak ada pengiriman MBG ke sekolah.

Pihaknya menerima informasi tidak adanya pengiriman MBG pada Sabtu (11/10/2025) malam.

Dia mengatakan, untuk SD N 1 Wonosari ada 508 siswa penerima manfaat.

MBG dikirim ke sekolah tersebut antara pukul 9.00-10.00 WIB setiap harinya, saat makanan masih segar dan panas.

"Orangtua banyak yang mengeluh karena harus kembali membuat bekal. Tapi mudah-mudahan hanya satu hari ini saja, dan ke depan bisa berjalan lagi. Semoga. Tapi sampai hari ini belum ada info lanjutan dari SPPG Wonosari 1," kata dia.

"Orangtua mengirim bekal, ada yang dikirim ojol juga," kata Pipit.

Salah seorang siswa kelas VI, Anur Marsya mengatakan, dirinya sudah memberitahukan kepada orang tua bahwa tidak ada MBG, dan orangtuanya akan mengirim makanan dari rumah.

"Dikasih tahu, tetapi gak tau kalau alasannya tidak dikirim. Harapannya ada MBG lagi agar memudahkan orangtua," kata Marsya.

Sementara Dilda, siswa kelas III SD N 1 Wonosari mengatakan, dirinya sudah membawa bekal dari orangtua.

"Tadi bawa bekal dari rumah," kata dia.

Dari pengamatan Kompas.com di SD N 1 Wonosari, sejumlah siswa membawa bekal. Para siswa tampak menikmati makanan bekal dari rumah.

Dana MBG Belum Cair

Sementara, Kepala SPPG Wonosari 1 Hyndun Astry mengatakan, penundaan layanan di SPPG Wonosari 1 terkendalanya dana dari BGN belum cair untuk 2 minggu kedepan.

"Kita cek perhari Minggu (12/10/2025), belum ada dana masuk. Jadi kita putuskan mulai hari Senin operasional SPPG diliburkan sementara sampai menunggu dana dari BGN," kata Hyndun.

Dikatakannya, pencarian dana dari BGN biasan seminggu sebelum operasional sudah ada dana masuk.

"Pengajuan lumayan lama, awal oktober sudah pengajuan," kata dia.

Untuk alasan dari BGN belum mencairkan anggaran. Untuk SPPG Wonosari 1 per 2 minggu sekitar Rp 400 juta.

"Kemarin ada konfirmasi dari BGN itu di sana sedang ada pergantian PPK atau Pejabat Pembuat Komitmen gitu, itu yang saya ketahui dari BGN," kata dia.

"Nanti kalau sudah ada dana cair kita operasional lagi," kata Hyndun.

SPPG Wonosari 1 melayani 6 sekolah dan 7 posyandu dengan penerima manfaat lebih dari 2.800 orang.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/13/105007078/dana-bgn-belum-cair-mbg-dari-sppg-wonosari-1-berhenti-sementara

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com