Salin Artikel

Permintaan Keluarga, Pencarian Wisatawan Jakarta yang Hilang di Pantai Siung Diperpanjang

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Selasa (29/7/2025) sore, wisatawan asal Jakarta Timur, AN (28), belum ditemukan setelah dilaporkan hilang sejak Sabtu pagi.

Meski pencarian resmi berakhir hari ini sesuai SOP, tim SAR tetap melakukan upaya pencarian terbatas atas permintaan keluarga.

Tim Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi I Pantai Wediombo, Gunungkidul, mengaku tetap akan melakukan pencarian terhadap AN (28).

"Secara SOP, hari ini adalah hari ketiga dan itu menjadi batas waktu pencarian. Kami koordinasikan dengan keluarga, kami tetap melakukan pencarian," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi I Pantai Wediombo Sunu Handoko Bayu Sagara, saat ditemui di Pantai Siung, Selasa (29/7/2025).

Meski hari ini penutupan, namun pihaknya tetap akan melakukan pencarian terhadap AN. Namun pencarian tidak semaksimal tiga hari kemarin karena keterbatasan personil.

"Kami tetap melakukan pencarian, dan dari keluarga menerima hal itu, dan meminta tetap dilakukan pencarian," kata dia

"Memang tidak bisa seintens 3 hari ini. Karena kami harus menjaga pantai yang lain juga," ucap Sunu.

Hingga pukul 14.00 WIB, belum ada tanda AN ditemukan. Petugas masih melakukan penyisiran di sekitar pantai Siung.

Kapolsek Tepus AKP Solechan mengatakan dari pihak keluarga melakukan koordinasi dengan tim SAR Gabungan.

"Harapan dari pihak keluarga dalam pencarian segera ditemukan," kata Solechan.

Korban datang seorang diri

Sebelumnya, Sunu mengatakan AN merupakan warga Pondok Ranggon, RT 001 RW 006, Jakarta timur, Jakarta. AN datang seorang diri, dan menyewa tenda di Pantai Siung, Kamis, (24/7/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

"AN mendatangi petugas SAR menanyakan jalan menuju lokasi Watu Togok dengan menunjukan video pada HP, pada Jumat (25/7/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Namun oleh SAR dihimbau untuk tidak mendatangi Watu Togok karena tempat tersebut berbahaya dan tidak boleh di jamah oleh pengunjung," kata Sunu saat dihubungi melalui telepon Minggu (27/7/2025).

Jumat siang sekitar pukul 13.00 WIB, nelayan melihat seorang perempuan di sekitar Watu Togok, dan melaporkan ke petugas Satlinmas. Petugas langsung mengajak kembali ke Pantai Siung.

"Pada hari Sabtu, (26/7/2025) pukul 02.00 WIB, Tim SAR masih melihat AN di depan tenda, namun paginya saat pemilik tenda mau membongkar karena masa sewanya sudah habissekitar pukul 07.00 WIB, dia sudah tidak ada di tempat," kata Sunu.

Hari Minggu, tim Satlinmas menerima informasi terkait temuan sepeda motor Honda Vario 160. Setelah itu ditindaklanjuti bersama Polsek Tepus.

Hasil identifikasi oleh Polsek Tepus dan ditemukan Tas berisi HP, oakaian, dan dompet yang didalamnya berisi identitas SIM serta sejumlah barang lain. Terdapat helm dan dan tas di atas sepeda motor

"Sepeda Motor dalam keadaan tidak dikunci stang dan kunci kontak ada," ucap dia.

Sunu mengatakan, tim Satlinmas bersama TNI/Polri langsung melakukan penyisiran. Pencariandilakukan melalui darat serta menggunakan Drone.

"Hingga sore ini, saudari AN belum juga ditemukan," ucap dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/07/29/145106078/permintaan-keluarga-pencarian-wisatawan-jakarta-yang-hilang-di-pantai

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com