Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, dalam konfirmasinya.
Suhirman menjelaskan bahwa penyebab dicoretnya puluhan siswa dari jalur afirmasi tersebut adalah adanya perubahan data.
"Iya (139). Ada perubahan data yang dulunya iya jadi tidak. Dari Dinsos kan itu (data yang digunakan)," ujarnya saat ditemui di Kantor Disdikpora DIY, Kamis (3/7/2025).
Lebih lanjut, Suhirman menambahkan bahwa pihaknya telah menggelar dua kali rapat untuk membahas persoalan ini.
Dari hasil rapat, jumlah siswa yang terlempar dari jalur afirmasi berkurang menjadi 53.
"Sudah berkurang menjadi 53," katanya.
Ia juga menyatakan bahwa siswa lain yang telah melampirkan data pendukung mengenai kondisi ekonomi keluarga mereka, dapat diterima kembali melalui jalur afirmasi.
"Ada data-data pendukungnya (menunjukkan bukti kurang mampu)," ucapnya.
Ketika ditanya mengenai nasib 53 siswa yang belum diterima melalui jalur afirmasi, Suhirman tidak memberikan banyak komentar.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya baru akan mengundang orangtua siswa pada hari yang sama, Kamis (3/7/2025) pukul 14.00 WIB. "Nanti jam 14.00 (diundang), nanti yang saya janjikan gimana," kata dia.
Suhirman memastikan bahwa siswa yang dapat menunjukkan data-data pendukung akan memiliki peluang untuk masuk melalui jalur afirmasi.
"Bisa karena yang dulunya 139 jadi 53, yang itu sudah membetulkan," tuturnya.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/07/03/132656178/139-calon-siswa-dicoret-dari-spmb-jalur-miskin-disdikpora-diy-kini