Salin Artikel

Lonjakan Penumpang Usai Libur Idul Adha, KAI Daop 6 Catat Okupansi Tembus 125 Persen

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Arus balik libur panjang Idul Adha 2025 menyebabkan lonjakan penumpang kereta api di wilayah Daop 6 Yogyakarta. Tingkat okupansi keberangkatan mencapai 125 persen pada Sabtu (7/6/2025).

Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih menyebut volume kedatangan penumpang kereta api jarak jauh mulai melandai pada Sabtu (7/6/2025), dengan jumlah penumpang turun mencapai 13.454 orang di sejumlah stasiun.

"Volume keberangkatan diperkirakan mengalami lonjakan signifikan mulai hari Minggu (8/6/2025) yang sampai sejauh ini tercatat volume keberangkatan sebanyak 19.135 penumpang," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Adapun puncak kedatangan penumpang terjadi pada Kamis (5/6/2025) dengan total 25.784 orang, lalu menurun menjadi 20.480 penumpang pada Jumat (6/6/2025).

Untuk keberangkatan penumpang KA jarak jauh, Feni mencatat penurunan pada Jumat dan Sabtu. Pada Kamis (5/6), jumlah keberangkatan mencapai 28.592 penumpang, turun menjadi 12.852 pada Jumat, dan 12.984 pada Sabtu.

"Volume keberangkatan diprediksi meningkat kembali pada Senin (9/6/2025) sebanyak 19.958 penumpang," ujarnya.

"Angka ini masih dinamis mengingat pemesanan tiket masih terus berlangsung," lanjut Feni.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera merencanakan perjalanan arus balik.

"Oleh karenanya bagi pelanggan yang belum memiliki tiket pada arus balik tersebut diharapkan dapat merencanakan perjalanan dengan baik dan segera memesan tiket agar tidak kehabisan," kata Feni.

Feni menambahkan, per Sabtu (7/6/2025) pukul 09.00 WIB, tingkat okupansi keberangkatan dari stasiun-stasiun awal di Daop 6 mencapai 125 persen. Jumlah penjualan mencapai 125.249 tempat duduk, dari kapasitas yang tersedia sebanyak 99.982 kursi.

"Angka ini tercapai karena beberapa KA mencatatkan okupansi yang cukup fantastis karena permintaan pelanggan yang sangat tinggi dibandingkan dengan tempat duduk yang disediakan sehingga dalam satu tempat duduk terjual beberapa kali," tambah Feni.

Berikut daftar kereta dengan okupansi di atas 100 persen:

1. Sri Tanjung (278) – 534 persen
2. Bengawan (281) – 479 persen
3. Joglosemarkerto (187) – 202 persen
4. Joglosemarkerto (193) – 190 persen
5. Taksaka (47) – 148 persen
6. Taksaka (45) – 109 persen
7. Jaka Tingkir (255) – 109 persen
8. Argo Lawu (13) – 109 persen
9. Progo (257) – 106 persen
10. Taksaka (43) – 104 persen

"Sekali lagi kami berharap masyarakat dapat merencanakan dengan baik perjalanannya serta masih bisa memesan tiket sesuai KA dan tanggal yang diinginkan," kata Feni.

Selama periode libur panjang 5–10 Juni 2025, KAI Daop 6 mengoperasikan 31 perjalanan KA jarak jauh setiap hari, terdiri dari 25 KA reguler, 2 KA fakultatif, dan 4 KA tambahan. Tiket dapat dipesan melalui kanal resmi seperti Access by KAI, website kai.id, dan mitra resmi lainnya.

"KAI Daop 6 berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik khususnya dalam menghadapi momen-momen seperti libur panjang agar perjalanan para penumpang dapat berjalan dengan selamat, aman, lancar dan nyaman," tutup Feni.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/06/07/123825078/lonjakan-penumpang-usai-libur-idul-adha-kai-daop-6-catat-okupansi-tembus

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com