Salin Artikel

Sapi Limousin 950 Kg dari Gunungkidul Jadi Kurban Presiden Prabowo, Dijaga 24 Jam

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sapi limousin berusia 3,5 tahun milik Heri Supriyatno, warga Bandung, Playen, Gunungkidul, terpilih sebagai sapi kurban Presiden Prabowo Subianto.

Meski tak pernah menawarkan, sapi seberat hampir satu ton itu dibeli Rp 70 juta oleh pemerintah usai lolos seleksi dari dinas terkait.

Untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan, Heri menjaga sapi itu selama 24 jam.

"Sapi jenis limousin kalau tidak salah, beratnya saat ditimbang kemarin sekitar 950 kilo," kata Heri ditemui Senin (26/5/2025) petang.

Sapi berukuran besar ini berada di kandang dengan seekor sapi lainnya milik Heri.

Kandang itu berada di depan rumah keluarga, sehingga mudah memantau keamanan sapi yang tak diberi nama itu.

Apalagi di depan rumah ada kandang komunal milik kelompok tani memudahkan dalam pemantauan bersama warga lainnya.

"Ini tidak ada namanya, terus dilakukan ronda karena takut terjadi apa-apa," kata Heri.

Dia menceritakan, tidak menawarkan atau mengikutkan sapi yang diajukan untuk menjadi sapi kurban. Dirinya didatangi oleh petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul beberapa waktu lalu.

"Saat itu didatangi dari dinas kriteria masuk, akhirnya dibeli Rp 70 juta untuk sapi kurban Pak Presiden," kata Heri.

"Bangga karena baru pertama bisa dibeli presiden," ucap pria ramah ini.

Sapi itu, dilahirkan dari indukan yang sudah dirawat beberapa tahun. Setelah sapi limousin ini lahir, dirinya menjual indukan itu.

"Sudah 3,5 tahun dirawat, indukannya dijual setelah sapi itu lahir," kata dia.

Heri mengatakan, tidak ada perawatan maupun pakan khusus. Setiap hari dua kali diberi comboran dan hijauan pakan ternak diberikan sapi berwarna coklat itu.

"Masih seperti biasa, yang terpenting dijaga kesehatannya. Nanti sapi dikirim ke Kepatihan bersama sapi milik warga Nogosari yang juga menjadi sapi kurban presiden," kata dia.

Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan, ada tiga ekor sapi dari Gunungkidul yang lolos menjadi sapi kurban presiden. Seekor dari Ngawen, dan dua ekor dari Playen.

"Total ada 3 ekor yang dibeli untuk sapi kurban presiden," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/05/27/150401278/sapi-limousin-950-kg-dari-gunungkidul-jadi-kurban-presiden-prabowo-dijaga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com