Wali Kota Yogyakarta Ingatkan ASN Tak Boros Anggaran Usai Libur Lebaran

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak boros dalam penggunaan anggaran. Pesan itu disampaikan saat memimpin apel syawalan setelah libur Lebaran 2025, Selasa (8/4/2025).

“Kita tidak bisa lagi boros, apalagi korup. Anggaran terbatas, tapi tuntutan layanan publik terus meningkat,” kata Hasto dalam keterangan tertulis.

Ia menekankan bahwa momentum Idul Fitri seharusnya menjadi titik balik dalam membangun semangat kerja yang efisien, penuh tanggung jawab, dan berorientasi pada pelayanan publik yang optimal.

Hasto juga mengungkapkan adanya perubahan pola sosial masyarakat di Kota Yogyakarta menjelang dan setelah Lebaran tahun ini.

“Tahun ini 2025, suasana tiga hari sebelum Lebaran justru sepi. Padahal biasanya ramai dengan aktivitas belanja masyarakat. Kemacetan pun bergeser, bukan lagi H-1 atau H-2, tapi justru H+2,” ujarnya.

Ia menilai perubahan tersebut mencerminkan pola perilaku masyarakat yang kini lebih berhati-hati dan efisien, sejalan dengan nilai-nilai ketakwaan selama Ramadan.

“Efisiensi dan kehati-hatian menjadi nilai penting yang harus dipegang ASN, terlebih di era keterbatasan anggaran saat ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyoroti peningkatan volume sampah selama masa libur Lebaran, termasuk di Lapangan Karang, yang sempat membuat petugas kewalahan karena sebagian transporter libur.

“Namun sudah kami atasi dengan menambah armada dari tempat lain seperti Tossa dan roda tiga,” katanya.

Penanganan sampah di kawasan Malioboro juga menjadi perhatian. Pemerintah Kota Yogyakarta menurunkan lebih dari 50 petugas kebersihan dalam satu shift untuk menjaga kebersihan kawasan strategis tersebut.

“Ini cukup signifikan untuk menjaga kebersihan di kawasan strategis,” tambahnya.

Hasto mencatat volume sampah selama Lebaran meningkat sekitar 20 persen dibandingkan hari biasa.

“Biasanya kami menangani sekitar 300 ton sampah per hari, namun saat libur Lebaran bisa mencapai 360 ton. Ini menjadi bahan evaluasi penting,” pungkasnya.