Selain itu, tiga warga dilaporkan terluka akibat tertimpa material longsor.
"Ada 12 Kapanewon terdampak banjir genangan, pohon tumbang, hingga tanah longsor." Kapanewon yang terdampak meliputi Kasihan, Dlingo, Bantul, Banguntapan, Imogiri, Jetis, Kretek, Pajangan, Piyungan, Pleret, Sewon, dan Srandakan," ucap Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, Sabtu (29/3/2025).
BPBD mencatat, setidaknya 4 pohon tumbang, 23 gerakan tanah, 1 jembatan ambrol, dan 26 lokasi yang terdampak genangan air.
Kerusakan yang terjadi meliputi 6 unit rumah, 1 bangket, 5 akses jalan terganggu, 3 talut, 4 fasilitas pendidikan, 1 jembatan ambrol, dan 21 permukiman.
"Hujan lebat yang memicu sungai meluap lalu banjir genangan, lalu tanah longsor dan pohon tumbang. Untuk kerugian materi akibat kejadian kemarin sekitar Rp 150 juta," ungkap dia.
Saat ini, banjir genangan telah surut, dan penanganan terhadap gerakan tanah sedang dilakukan.
Tiga warga yang terluka adalah AA (3), Susilowati (36), keduanya merupakan warga Watu Glundung, Wukirsari, Imogiri, serta Saniyah (54), warga Kemasan, Karangtengah, Imogiri.
Ketiganya mengalami luka sedang dan telah diperbolehkan untuk rawat jalan.
Kapolsek Piyungan, Kompol Amir Machmud, melaporkan bahwa dua unit rumah rusak akibat tertimpa material longsoran di Jombor, Srimulyo, Piyungan.
Rumah pertama terkena longsoran sekitar 15 meter, yang mengakibatkan tembok belakang rumah, dua kamar, dan dapur ambrol.
Rumah kedua, milik Wakijan (46), juga terkena longsoran sekitar 10 meter, yang menyebabkan tembok belakang rumah, satu kamar, dan dapur ambrol.
Tim Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Srimulyo langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/03/29/134551978/banjir-dan-longsor-terjang-bantul-yogyakarta-seperti-apa-kondisinya