Keputusan ini diambil sebagai dampak dari upaya efisiensi.
“Hari pertama kita masuk biasanya warga sudah mengantre, kami tidak melaksanakan open house,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, Senin (17/3/2025).
Selain itu, Beny menambahkan bahwa Pemerintah DIY juga tidak akan menggelar syawalan ke kabupaten dan kota di wilayah DIY.
“Ya, salah satunya itu, kalau kita ngomong dampak efisiensi kok bagaimana,” jelasnya.
Beny menyampaikan bahwa biasanya open house dilaksanakan pada hari pertama setelah libur Lebaran, sementara pada hari H Lebaran, masyarakat masih dapat menghadiri acara gerebeg dari Keraton.
“Ada kalau itu tidak ditiadakan (gerebeg Keraton),” katanya.
“Ditunda, termasuk tidak syawalan ke kabupaten dan kota,” pungkasnya.
Beny juga menyoroti pengalaman sebelumnya, di mana open house selalu diserbu oleh masyarakat karena merupakan momen bagi masyarakat untuk bertemu dengan Raja Yogyakarta, Sultan HB X.
"Biasanya masyarakat sudah kaya keterpanggilan bertemu dengan gubernurnya, Sultannya. Ramai sekali Dzuhur belum selesai," ungkap Beny.
Kendati demikian, pihaknya mempersilakan kepada bupati dan wali kota yang ingin menggelar open house di daerahnya masing-masing.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/03/17/142242678/lebaran-2025-diy-tak-gelar-open-house-dampak-efisiensi