Salin Artikel

Temuan Kurangnya Takaran Minyakita Meluas, Juga Terjadi di Gunungkidul

Dinas Perdagangan Gunungkidul telah melakukan uji petik dan menemukan bahwa Minyakita yang dijual dalam kemasan botol tidak sesuai takaran.

"Ragu sempat saya tanyakan, karena kami tidak ingin membohongi masyarakat di saat membeli harganya murah tetapi takarannya dikurangi," ujar Endah di sela operasi pasar di Pasar Argosari, Wonosari, Rabu (12/3/2025).

Sebelumnya, kurangnya takaran Minyakita juga terjadi di Solo, Purworejo, Banjarnegara, Yogyakarta hingga Kendari.

Keraguan tersebut muncul ketika Endah melihat Merek minyakita yang akan dijual kepada masyarakat.

Ia sempat menanyakan hal ini kepada Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro.

Endah menekankan pentingnya menjaga kejujuran dalam takaran, mengingat dalam ajaran agama, mengurangi takaran merupakan dosa besar.

"Bahwa tidak boleh mengurangi takaran. Tadi saya berpesan kepada 30 pedagang mandat dan amanat untuk menjual ini dengan harga murah tanpa mengambil lebih, supaya semua warga yang membutuhkan bisa terakomodir," tegasnya.

Pemerintah setempat juga melaksanakan operasi pasar untuk menjual gula dan minyak dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Minyak dijual seharga Rp 15.500 per liter, lebih rendah dari HET yang ditentukan sebesar Rp 15.700 per liter.

Sementara itu, gula pasir dijual seharga Rp 16.000 per kilogram, turun dari harga normal Rp 17.500 per kilogram.

Endah berharap agar semua pedagang yang terlibat dalam operasi pasar diumumkan oleh Pemkab Gunungkidul, sehingga tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi tersebut. "

Harapan kita satu pedagang melayani pembelian dua kemasan, supaya semua orang yang membutuhkan mendapatkan porsi yang sama," ujarnya.

“Mereka yang sangat membutuhkan mau antre, kalau ekonominya baik tidak akan mau antre,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, menjelaskan skema pasar murah dan operasi pasar yang sedang berlangsung.

Pasar murah sudah digelar di Kapanewon Rongkop dan akan dilanjutkan di Semin dengan total 12 ton minyak dan gula.

Untuk hari ini, sebanyak 6,5 ton minyak dan 3,5 ton gula pasir dibagikan kepada 30 pedagang di Pasar Argosari.

Kelik menambahkan bahwa APBD Kabupaten akan menggelar 16 ton untuk operasi pasar, dan pasar murah juga akan dilakukan di Kapanewon dan UMKM.

"Harapannya sudah diundang TAPD anggaran baru untuk operasi pasar, jika memungkinkan akan digelar lagi sebelum Lebaran," kata Kelik.

Mengenai takaran minyakita, Kelik mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan melalui unit meteorologi menggunakan gelas ukur yang sudah ditera.

"Yang refill sudah tepat satu liter, memang yang kemasan botol menjadi 980 mililiter, kurang 20 mililiter," jelasnya.

Pihaknya telah melaporkan temuan ini ke direktorat Meteorologi dan akan ditindaklanjuti.

Kelik menegaskan bahwa pengawasan dan uji petik akan terus dilakukan untuk memastikan kualitas produk yang beredar di masyarakat.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/03/12/103447878/temuan-kurangnya-takaran-minyakita-meluas-juga-terjadi-di-gunungkidul

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com