YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Aksi penganiayaan terjadi di sebuah kamar mandi di Padukuhan Kweni, Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (5/3/2025) sekitar pukul 06.20 WIB. Korban seorang perempuan berinisial H berusia (76) dipukuli menggunakan tangan kosong.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan korban H (76) pemilik distributor kedelai, seusai KTP warga Dongkelan, Kalurahan Panggungharjo.
Pelaku Tanuji Wahyu (40) warga Siwalan, Pekalongan, Jawa Tengah.
Peristiwa ini bermula saat salah seorang saksi yakni seorang sopir datang membawa kendaraan truk untuk bongkar kedelai di rumah milik H di Padukuhan Kweni.
"Saat itu saksi melihat pintu garasi sudah terbuka, dan menghungungi korban melalui telepon tetepi tidak diangkat dari pukul 05.44 WIB sampai dengan pukul 06.05 WIB," kata Jeffry saat dihubungi wartawan melalui telepon Rabu.
Dikatakannya, kemudian sopir tersebut menghubungi saksi lainnya untuk datang membantu menurunkan kedelai. Keduanya lalu mengetuk pintu dan memencet bel rumah, korban H tidak kunjung keluar.
Kemudaian keduanya menanyakan kepada tetangga korban mengenai keberadaan H. Namun mereka juga tidak mengetahui.
Jeffry mengatakan, anggota piket fungsi Polsek Sewon mendapat laporan dari anggota Turjawali Pos Dongkelan, Polres Bantul, telah kedatangan seorang laki - laki berinisial TW sekitar pukul 06.10 WIB.
"Pria mengaku telah menganiayaa korban dengan cara di pukul berkali kali menggunakan kedua tangannya," kata dia.
Kemudian setelah diklarifikasi TW mengakui perbuatannya, telah menganiaya korban.
Petugas Polsek Seowon langsung ke lokasi dan mendapati korban sudah tergeletak di dalam kamar mandi.
Korban mengalami luka di bagian wajah berdarah dan tangan kanan tergores.
"Anggota Polsek Sewon menghubungi petugas PMI untuk bantuan evakuasi korban yang kemudian dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul," kata Jeffry.
Pihaknya masih menyelidiki motif pelaku yang merupakan mantan anak buah korban melakukan penganiayaan.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/03/05/115804178/nenek-di-bantul-dianiaya-pria-mantan-karyawan-hingga-terluka-parah