SLEMAN, KOMPAS.com – Dalam kurun waktu 10 hari, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sleman telah mengevakuasi 21 ular yang masuk ke dalam rumah warga.
Kasus ini terjadi sejak 4 Februari hingga 14 Februari 2025.
"Aduan dari tanggal 4 (Februari 2025) sampai sekarang ini sudah 21 kali khusus ular. Aduan termasuk proses evakuasi," ujar Plt. Kabid Damkar Satpol PP Sleman, Sri Madu Rakyanto, saat dihubungi, Jumat (14/2/2025).
Disampaikan Sri Madu, pada hari ini Jumat (14/2/2025) saja, petugas sudah mengevakuasi tiga ekor ular dari lokasi berbeda.
"Hari ini saja sudah tiga kali (evakuasi) khusus ular," tambahnya.
"Jenisnya paling banyak ular Kobra Jawa," jelasnya.
Ular yang berhasil ditangkap kemudian diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), terutama jika berukuran besar.
Sementara ular yang masih kecil dilepaskan kembali ke habitatnya.
"Kalau yang besar ke BKSDA, kalau yang kecil-kecil itu kita rilis lagi ke habitatnya. Kita kembalikan ke sekitar sawah-sawah itu, jadi rantai makanan tetap berjalan, ada tikus, ada kodok, ada ular," katanya.
Sri Madu menjelaskan bahwa kemunculan ular di rumah warga tersebar di berbagai wilayah Sleman.
Kasus ini umumnya terjadi di kawasan permukiman yang berdekatan dengan area persawahan atau kebun.
"Rata-rata perumahan-perumahan yang dekat dengan sawah. Jadi, sebenarnya habitat ular itu di sawah, tetapi karena beberapa sawah sudah berubah menjadi perumahan, mereka terganggu," ungkapnya.
Berdasarkan catatan Damkar Sleman, jumlah kasus evakuasi ular pada Januari 2025 hampir sama dengan Februari 2025.
Kemunculan ular, terutama Kobra Jawa, juga dipengaruhi oleh musim hujan.
"Kalau biasanya awal-awal musim hujan. Ya, kalau dilihat ini kan antara hujan dan tidak, ya kalau dilihat Cobra Jawa yang sering dilaporkan itu kecil-kecil, berarti kan proses tumbuh dari telur di bulan-bulan ini," jelasnya.
Dibekali kemampuan evakuasi ular
Sri Madu menambahkan, seluruh personel Damkar Sleman telah dibekali keterampilan dalam menangani ular.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin sering melaporkan kejadian serupa.
"Karena kebutuhan, kami mengupayakan semua personel bisa (mengevakuasi ular). Jadi, siapa yang tugas piket saat itu, begitu ada aduan, ya mereka yang berangkat," pungkasnya.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/02/14/161442278/kasus-ular-masuk-ke-rumah-warga-di-sleman-yogyakarta-didominasi-kobra