Salin Artikel

Adu Banteng Pikap L300 Vs Truk Dump di Kulon Progo, Pasutri Luka Berat

KULON PROGO, KOMPAS.com – Dua orang mengalami luka berat setelah terlibat kecelakaan antara truk dump dan mobil pikap di Jalan Wates-Purworejo, tepatnya di Kalurahan Kedundang, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Kamis (16/1/2025) sore.

Korban yang terluka adalah pasangan suami istri, Supardi (58) dan Sri Hidayati (59), yang berasal dari Padukuhan Pengasih, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih.

Keduanya segera dilarikan ke RSUD Wates untuk mendapatkan perawatan medis.

“Kecelakaan lalu lintas ini terjadi di depan SPBU Demen, Kedundang,” ungkap Ipda Tanto Kurniawan, Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Kulon Progo, pada Jumat (17/1/2025).

Kronologi kejadian

Menurut informasi, Supardi mengemudikan mobil Mitsubishi L300 dengan nomor polisi AB 8387 BX saat kecelakaan terjadi.

Mobil tersebut melaju dari arah Wates menuju Purworejo.

Tanto menjelaskan bahwa mobil pikap itu melaju terlalu ke kanan, melewati marka tengah jalan, dan masuk ke jalur kendaraan yang datang dari arah berlawanan.

Pada saat yang bersamaan, truk dump Isuzu Elf dengan nomor polisi AB 8490 CD yang dikemudikan oleh Eko Kristanto (26) melaju dari Barat ke Timur.

Eko, yang berasal dari Padukuhan Temben, Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, sedang dalam perjalanan dari Purworejo menuju Yogyakarta, ditemani oleh tetangganya, M. Dwi Novanda (24).

Peristiwa tersebut terekam oleh kamera pengawas di SPBU, menunjukkan mobil pikap memasuki jalur sebaliknya sekitar pukul 16.03 WIB.

Tabrakan pun tak terhindarkan, mengakibatkan truk dump terangkat bagian belakangnya dan jatuh ke sawah yang berada satu meter di bawah jalan.

“Mitsubishi L300 terlalu ke kanan melebihi marka, bertemu dengan truk dump. Jarak yang sudah dekat mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Truk sampai terperosok ke area persawahan di samping jalan utama,” jelas dia.

Pasutri terjebak kabin pikap

Setelah kecelakaan, mobil L300 tergeletak di jalur lawan dengan kondisi yang memprihatinkan, sementara Supardi dan Sri terjebak dalam kabin yang ringsek.

Sementara itu, Eko dan Dwi tidak mengalami luka dalam peristiwa ini.

Supardi mengalami luka berat, termasuk retak pada kaki kanan, retak jari tangan kanan, robek di bahu kanan, serta memar di kepala. Sedangkan Sri mengalami robek di dahi.

“Keduanya dilarikan ke RSUD Wates,” tambah Tanto.

Dukuh Pengasih, Panca Yoga S. mengonfirmasi bahwa Supardi dan Sri merupakan warganya yang sehari-hari bekerja sebagai pencari kayu untuk dijual.

Saat ini, keduanya dalam kondisi stabil di rumah sakit.

“Mereka benar suami istri yang selalu berdua, biasanya mencari kayu. Sekarang masih dalam perawatan di rumah sakit,” kata Panca melalui sambungan telepon.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/01/17/081825778/adu-banteng-pikap-l300-vs-truk-dump-di-kulon-progo-pasutri-luka-berat

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com