YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunungkidul, DI Yogyakarta, memiliki varietas durian lokal yang dikenal dengan nama Kencono Rukmi.
Meskipun memiliki keunikan tersendiri, durian ini kurang diminati dibandingkan dengan jenis durian lainnya.
Hal ini disebabkan oleh warna buahnya yang kuning dan tekstur yang berbeda.
Nama Kencono Rukmi diberikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada tahun 2012.
Varietas ini juga telah diakui secara resmi melalui Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pertanian, yang menetapkan Kencono Rukmi sebagai merek durian khas Gunungkidul.
"Iya, sejak 2012 lalu, nama Kencono Rukmi menjadi nama durian khas Gunungkidul," ungkap Raharjo Yuwono, Sekretaris Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Gunungkidul, saat dihubungi melalui telepon pada Senin (6/1/2025).
Raharjo menjelaskan bahwa varietas Kencono Rukmi sebagian besar ditanam di Kapanewon Patuk, Ponjong, dan Nglipar.
Rasa Kencono Rukmi berbeda dengan durian pada umumnya; ia tidak memiliki aroma yang kuat dan dagingnya cenderung tidak berair serta kurang manis.
"Warna biji yang coklat tua serta bau yang tidak begitu menyengat. Berbeda dengan durian pada umumnya, yang memiliki kadar air tinggi sehingga ada sensasi lumernya saat di lidah," jelasnya.
Durian Kencono Rukmi memiliki kadar air yang sangat rendah dan daging yang padat.
Kendati demikian, durian ini tidak banyak dijual oleh pedagang karena pohonnya sudah jarang ditemukan.
"Kencono itu emas, rukmi itu emas, paringan (pemberian) Sri Sultan, karena daging buahnya berwarna kuning keemasan," tambah Raharjo.
"Mirip durian, kadar alkoholnya rendah, tidak nyegrak tapi manis juga kalau sudah matang," tutupnya.
Dengan karakteristik yang unik, Kencono Rukmi tetap menjadi bagian dari kekayaan pangan lokal yang perlu diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/01/06/151743678/kencono-rukmi-durian-emas-gunungkidul-yang-jarang-diketahui