Penghitungan ini dilakukan mulai dari 23 Desember hingga 1 Januari.
Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dishub DIY, Sumariyoto, menjelaskan bahwa pergerakan orang yang tercatat mencapai 8,5 juta.
“Belum termasuk penumpang. Secara keseluruhan itu baru dari traffic lalu lintas,” ujarnya saat dihubungi pada Jumat (3/12/2025).
Dia menambahkan, jika dihitung dengan pergerakan orang yang menggunakan moda transportasi umum, seperti dari bandara dan stasiun, total pergerakan orang mencapai 9,5 juta.
“Masuk ada 4.829.000, keluar 4.778.000. Jadi yang masuk dan yang keluar masih ada selisih sekitar 100 ribuan yang masih tertinggal di DIY. Maka hari ini terpantau lalu lintas di jalur utama masih padat,” ujarnya.
Sumariyoto, yang akrab disapa Oyot, mengungkapkan bahwa jalur-jalur yang mengalami kepadatan antara lain di pintu timur Prambanan dan utara di wilayah Tempel.
“Jadi sebetulnya kalau dari teman-teman kepolisian sudah melakukan rekayasa dengan menutup beberapa U-turn di jalan utama, tapi ada oknum masyarakat yang membuka itu yang menimbulkan antrean,” kata dia.
Penyebab lain dari kemacetan adalah aktivitas parkir dan keberadaan pedagang di pinggir jalan.
“Di ruas jalan Yogya-Solo karena banyak toko oleh-oleh,” tambahnya.
Oyot juga menyebutkan, ruas jalan yang paling padat selama libur Nataru di DIY adalah di Jalan Yogyakarta - Solo.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/01/03/171931478/dishub-diy-catat-pergerakan-orang-di-yogya-selama-libur-nataru-sebanyak