Salin Artikel

Libur Nataru, Wisatawan ke Gunungkidul Wajib Meminta Karcis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait Penyelenggaraan Kegiatan Wisata selama libur dan cuti bersama Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

SE ini diharapkan dapat mendorong wisatawan untuk meminta karcis saat berkunjung ke destinasi wisata di Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardana menjelaskan bahwa SE tersebut telah disampaikan kepada pengelola usaha jasa pariwisata, hotel, restoran, dan tempat rekreasi, termasuk desa wisata.

Dalam SE tersebut terdapat 12 poin yang harus dipatuhi oleh pengelola wisata.

Beberapa poin penting dalam SE tersebut antara lain adalah pelaku wisata dilarang melakukan kecurangan, seperti memungut tarif yang tidak wajar, serta penggunaan karcis parkir yang sesuai dengan peruntukannya bagi pengelola parkir yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Gunungkidul.

Selain itu, parkir tidak diperbolehkan di bahu jalan karena dapat menghambat arus lalu lintas.

Dalam SE juga ditekankan pentingnya menjaga kebersihan, kesehatan, keindahan, dan keamanan bagi wisatawan di destinasi wisata.

Pemilik usaha jasa pariwisata diminta untuk memasang daftar harga di warung makan, kios suvenir, pusat oleh-oleh, serta harga sewa kamar di hotel, losmen, dan penginapan.

"Pemilik gazebo juga diwajibkan memasang daftar harga sewa, begitu pula penyedia jasa snorkeling, kano, flying fox, outbound, dan river tubing yang harus mencantumkan tarif per paket," tambahnya.

Selain itu, SE ini juga mendorong calon wisatawan untuk melakukan transaksi secara nontunai guna mendukung program pemerintah.

Pengelola wisata juga diharuskan memastikan adanya izin keramaian jika mengadakan event atau atraksi wisata, serta selalu menjaga Sapta Pesona Pariwisata di destinasi wisata.

"Penjaga retribusi harus mengenakan seragam, tidak boleh memakai kacamata hitam, dan dilarang merokok selama bertugas," tegas Windu.

Windu menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru berjalan lancar, termasuk dengan Saber Pungli Kabupaten Gunungkidul.

"Kami terbantu dengan adanya Saber Pungli yang sempat menyamar menjadi wisatawan untuk meningkatkan pelayanan di destinasi," ujarnya.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta, juga mengingatkan kepada wisatawan dan pelaku wisata untuk memperhatikan cuaca, mengingat saat ini sedang musim hujan.

"Mereka perlu siap dengan payung dan perlengkapan lainnya," kata Supriyanta.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/12/04/102450078/libur-nataru-wisatawan-ke-gunungkidul-wajib-meminta-karcis

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com