YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Unggahan video terkait dinding rumah warga di Tlogoadi, Kapenwon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang retak dampak aktivitas alat berat proyek jalan tol ramai di media sosial.
Rumah yang dindingnya retak tersebut tidak jauh dari lokasi proyek jalan tol Yogyakarta-Solo.
Keluhan warga itu diunggah di akun media sosial @merapi***.
"Min mau lapor ini aduh rumah Saya Deket sama proyek tol Jogja solo tapi saya tidak dapet uang buat membenarkan retakan dinding ini lagi proses perataan tanah menggunakan alat doser dampak dan efek nya sangat besar min seperti gempa takut nya rumah saya bisa hancur ini minta tolong min post sp tau viral soal nya di sini ada dua anak kecil takut nya kalo terjadi hal hal yg tidak di inginkan itu min tolong buat pihak tol Jogja solo ya paling nggak buat membenarkan dinding retak saya min soal nya takut ini semakin parah gitu aja min terima kasih," tulisnya.
Lantas, benarkah hal itu?
Penjelasan PT Adhi Karya
Humas Proyek Tol Yogyakarta-Solo Wilayah DIY PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto membenarkan adanya dinding rumah warga di Tlogoadi yang retak dampak dari aktivitas alat berat.
"Kemarin sudah kita datangi, sudah kita komunikasikan. Bahwasanya itu benar, jadi warga di Tegalsari, Tlogoadi itu terdampak getaran alat pemadat," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (8/11/2024).
Agung memastikan rumah yang dindingya mengalami retak dampak dari alat berat tersebut akan diperbaiki. Hal itu juga sudah dikomunikasikan dengan warga pemilik rumah.
Dari permintaan warga, perbaikan dinding yang retak-retak tersebut dilakukan setelah semua proses pemadatan tanah proyek jalan tol selesai.
"Kemarin sudah kita komunikasikan sama pemiliknya, akan kita perbaiki rumah yang rusak itu. Tapi yang bersangkutan minta setelah selesai pekerjaan, aja. Jadi nanti setelah vibro selesai kita baru ke sana untuk melakukan perbaikan," tuturnya.
Di daerah Tlogoadi, Mlati, Sleman imbuhnya, ada belasan rumah yang dindingnya retak-retak dampak dari aktivitas pengerjaan jalan tol.
"Di daerah Tlogoadi ada 14 rumah yang retak-retak, ini besok akan kita berikan kompensasi. Nanti kita berikan bantuan untuk memperbaiki, mereka memperbaiki sendiri," ungkapnya.
Dari laporan yang masuk lanjutnya, sejauh ini ada 16 rumah yang dindingnya mengalami retak. Dari jumlah tersebut satu rumah sudah dilakukan perbaikan.
"Ada 16 rumah. Yang 14 itu otw besok kita serahkan kompensasi dan 1 sudah kita perbaiki," ucapnya.
Agung menuturkan 16 rumah tersebut rata-rata dindingnya retak dan tidak sampai pada struktur rumah. Retakan pada dinding rumah tersebut, disebabkan getaran dari aktivitas pemadatan dengan alat berat.
"Retak-retak dindingnya, karena itu getaran vibro pemadatan, itu kan tekanannya besar. Tapi cuma retak, tidak sampai ke struktur yang parah," pungkasnya.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/11/08/182430578/viral-video-dinding-rumah-warga-di-tlogoadi-sleman-retak-akibat-proyek