Menurut Busyro, jika hal tersebut terjadi, itu merupakan bentuk dari prinsip meritokrasi.
"Sesuai dengan prinsip meritokrasi, sesuai dengan prinsip right man on the right job," ujar Busyro saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Selasa (15/10/2024).
Busyro menekankan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan modern akan mengirimkan kader-kader yang memiliki rekam jejak yang memenuhi syarat untuk posisi tersebut.
Ketika ditanya mengenai tawaran jabatan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang mungkin diberikan melalui Muhammadiyah atau secara langsung kepada Abdul Mu'ti, Busyro mengungkapkan bahwa hingga tiga hari yang lalu, Sekretaris Umum Muhammadiyah tersebut tidak memberikan informasi apa pun kepada rekan-rekannya di PP Muhammadiyah.
"Saya tahu baru ini tadi," kata dia.
Tawaran resmi kepada Muhammadiyah
Busyro menambahkan bahwa sampai saat ini belum ada tawaran resmi kepada PP Muhammadiyah, sehingga tidak ada pembahasan khusus mengenai hal tersebut.
Ia memberikan contoh ketika Muhadjir Effendy ditawari posisi sebagai menteri, yang dibahas di PP Muhammadiyah karena ada tawaran langsung.
"Misalnya yang dulu, itu dibahas diterima atau tidak. Kalau yang ini yang saya tahu baru ini tadi," ungkapnya.
Busyro juga menyoroti pengalaman Abdul Mu'ti di bidang pendidikan, termasuk sebagai guru besar.
Sebelumnya, Abdul Mu'ti memang disebut-sebut siap untuk mengisi posisi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Penunjukan ini juga telah dibenarkan oleh Abdul Mu'ti sendiri.
"Pak Prabowo pertama menyampaikan memberikan amanah kepada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Abdul Mu'ti setelah bertemu dengan Prabowo, yang disiarkan oleh Kompas TV, pada Senin (14/10/2024).
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/10/15/203012678/santer-abdul-muti-bakal-dipilih-jadi-menteri-pendidikan-dasar-dan