“Sebenarnya semua wilayah DIY berpotensi terdampak hujan lebat dan angin puting beliung, semua daerah ada potensinya,” ujar Kepala BPBD DIY Noviar Rahmad saat dihubungi, Senin (14/10/2024).
Noviar mencontohkan, pada hari ini terjadi hujan lebat disertai angin kencang di 4 Kapanewon di Sleman utara seperti di Kapanewon Ngaglik, Depok, Ngemplak, Kalasan.
Noviar menjelaskan, fenomena hujan lebat disertai angin kencang disebabkan karena peralihan musim dari musim kering atau kemarau ke musim hujan.
Lanjut dia, hujan disertai angin kencang bakal lebih intens terjadi pada November mendatang.
“Oktober baru musim pancaroba peralihan, potensinya lebih sedikit dan lebih tinggi pada November,” kata dia.
Untuk diketahui, DIY beberapa kali mengalami siklon tropis seperti badai cempaka pada beberapa tahun yang lalu.
Untuk mengantisipasi hal itu, BPBD DIY bakal menyusun kontinjensi untuk meminimalisir terjadinya korban.
Setelah itu, pihaknya juga akan melakukan simulasi terkait dengan proses dan sistem komandonya.
"Masyarakat diharapkan selalu update informasi cuaca dari lembaga berwenang dan waspada jauhi pohon yang lapuk," bebernya.
Sebelumnya, hujan disertai angin kencang menerjang Sleman pada Senin (14/10/2024) pukul 14.40 WIB.
Hujan disertai angin kencang itu menyebabkan satu rumah di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman, ambruk.
Selain itu, cuaca ekstrem ini juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang di berbagai lokasi
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/10/14/210230178/prediksi-hujan-deras-disertai-angin-kencang-di-yogyakarta-2024-kapan