Salin Artikel

Profil Paslon Pilkada Kota Yogyakarta Nomor Urut 2: Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta telah menetapkan tiga pasangan calon untuk bertanding pada Pilkada 2024.

Pada Senin (23/9/2024) malam, KPU juga melakukan pengundian nomor urut untuk masing-masing pasangan.

Pasangan Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan mendapatkan nomor urut 2.

Pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan ini menekankan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Yogyakarta.

"Ingat Jogja tidak punya sumber daya alam, maka kita akan fokus bangun sumber daya manusia. Harus bangun manusia unggul, sehat jasmani dan rohani. Itu syaratnya," kata Hasto Wardoyo setelah pengundian nomor urut di KPU Yogyakarta.

Siapa hasto dan Wawan?

Profil Hasto-Wawan Paslon Nomor Urut 2 Pilkada Kota Yogyakarta

Hasto Wardoyo, calon Wali Kota Yogyakarta yang lahir di Kulon Progo pada 30 Juli 1964, memiliki fokus dalam pembangunan SDM yang sehat jasmani dan rohani.

Latar belakangnya sebagai dokter spesialis mendukung visi tersebut.

Riwayat pendidikan Hasto dimulai dari SD Negeri Sermo, dilanjutkan ke SMP Negeri 1 Kokap, dan SMA Negeri 1 Wates.

Ia melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran UGM dari tahun 1983 hingga 1989, sebelum melanjutkan pendidikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi di UGM.

Hasto memiliki pengalaman yang luas dalam bidang kesehatan, termasuk menjabat sebagai Kepala Puskesmas Kahala (1990), Kepala Puskesmas Melak (1991), dan Kepala Puskesmas Lok Tuan (1994).

Ia juga pernah menjadi staf medis di RSUP Dr. Sardjito, Ketua Program Studi FK UGM, serta Kepala Instalasi Bayi Tabung RSUP Dr. Sardjito.

Selain itu, Hasto menjabat sebagai Bupati Kulon Progo dari 2011 hingga 2016 dan kembali dari 2017 hingga 2019, serta menjabat sebagai Kepala BKKBN dari 2019 hingga 2024.

Hasto Wardoyo juga telah menerima dua penghargaan, yaitu Satya Lencana Pembangunan pada tahun 2019 dan Bintang Jasa Utama pada tahun 2016, yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam kontestasi Pilkada Kota Yogyakarta 2024, Hasto didampingi oleh calon Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan.

Wawan lahir di Yogyakarta pada 1 September 1965 dan menjadi pasangan Hasto Wardoyo.

Riwayat pendidikan Wawan mencakup SD Negeri Lempuyangwangi, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMA Negeri 4 Yogyakarta.

Ia kemudian melanjutkan studi di UPN Veteran Yogyakarta, mengambil Fakultas Ekonomi, serta menyelesaikan S2 di fakultas yang sama.

Wawan Harmawan juga dikenal pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/09/24/133158278/profil-paslon-pilkada-kota-yogyakarta-nomor-urut-2-hasto-wardoyo-dan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com