Salin Artikel

Diduga Mengantuk, Mobil Boks Tabrak Pohon di Gunungkidul, Sopir Tewas, Air PDAM Terganggu

Sopir meninggal dunia karena terjepit di kabin kendaraan.

Evakuasi jenazah sopir sendiri membutuhkan waktu sekitar 1 jam.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul, Iptu Darmadi mengatakan, mobil boks Mitsubichi Colt B 9786 TCB yang dikemudikan Warsiwan (42) warga Ketenger, Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, bersama Nur Arifin (40) warga Beji, Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah tersebut mengalami kecelakaan sekitar pukul 05.00 WIB.

Kronologi kejadian

Kejadian bermula saat mobil boks melaju dari arah barat/Yogyakarta menuju timur/Wonosari.

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) pada jalan lurus datar, pengemudi kehilangan konsentrasi dan berjalan terlalu ke kiri keluar dari badan jalan dan menabrak pohon di pinggir jalan.

"Diduga mengantuk, sehingga kehilangan konsentrasi," ujarnya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa.

Darmadi mengatakan, sopir meninggal dunia di lokasi dan penumpangnya mengalami luka lecet pada dagu dan dirawat di RSUD Wonosari.

Sambungan air PDM juga rusak

Dia mengimbau kepada pengendara untuk beristirahat jika lelah, dan mematuhi peraturan lalu lintas.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Yogyakarta Kamal Riswandi menambahkan, tim SAR gabungan ikut mengevakuasi korban kecelakaan.

Petugas siaga kantor Basarnas Yogyakarta membantu menggunakan peralatan ekstrikasi khusus.

Setelah dievakuasi langsung diserahkan ke petugas PMI Gunungkidul.

"Setelah kurang lebih 1 jam, proses evakuasi oleh tim SAR gabungan dua korban berhasil dievakuasi," kata Kamal.

Dari pengamatan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB, truk masih di lokasi.

Sejumlah orang mengevakuasi kertas yang diangkut mobil boks tersebut. Tidak hanya korban jiwa, kecelakaan ini menyebabkan sambungan air PDAM Tirta Handayani rusak.

Dari unggahan akun instagram PDAM, kecelakan itu berdampak pada pipa 6 inchi karena himpitan akar pohon. AKibatnya pelayanan di sekitar Logandeng, Hotel Santika, dan sekitarnya mengalami gangguan.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/09/24/100402178/diduga-mengantuk-mobil-boks-tabrak-pohon-di-gunungkidul-sopir-tewas-air

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com