Salin Artikel

2 Rumah Warga di Sragen Ludes Terbakar, Damkar Terhambat Motor Parkir

KOMPAS.com - Dua rumah terbakar di Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (15/9/2024) malam.

Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP-Damkar Sragen, Tommy Isharyanto mengatakan, kedua rumah tersebut milik warga bernama Wahyudi (55) dan Suyatno (45).

Tommy menjelaskan, kebakaran pertama kali diketahui oleh Hartanto, salah satu penghuni di rumah Wahyudi.

Pada pukul 17.30 WIB, Hartanto yang sedang berada di lokasi kejadian melihat kepulan asap dari dalam rumah.

"Kemudian Pak Hartanto melihat ke belakang rumah, api sudah menjalar ke bagian belakang rumah," kata Tommy, Senin (16/9/2024), dikutip dari TribunSolo.com.

Hartanto pun berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar, namun api terus membesar dan merembet akibat tertiup angin yang cukup kencang.

"Api pun menjalar ke rumah Bapak Suyatno," ujar Tommy.

"Kemudian salah satu warga menghubungi petugas Damkar Sragen, setelah mendapatkan informasi, petugas Damkar menuju ke lokasi kejadian," imbuhnya.

Menurut Tommy, proses pemadaman membutuhkan waktu selama 2 jam, api berhasil dipadamkan pada pukul 20.00 WIB.

"Petugas pemadam kebakaran sempat menemui kendala, karena banyak kendaraan roda dua yang terparkir di sepanjang jalan menuju lokasi kebakaran," ucap Tommy.

Tidak ada korban jiwa

Tommy pun memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut, namun pemilik rumah mengalami kerugian material.

Akibat kebakaran tersebut, rumah Wahyudi yang berukuran 12 meter x 8 meter mengalami rusak berat.

Selain itu, barang berharga milik korban, seperti BPKP tiga sepeda motor, barang elektronik, surat-surat berharga, dan 1 unit HP hangus terbakar.

Kerusakan juga terjadi di rumah berukuran 12 meter x 8 meter milik Suyatno. Barang berharga milik korban pun turut ludes, seperti BPKB dua sepeda motor, 10 ekor kambing, surat-surat berharga, barang elektronik, 4 unit HP, dan 1 unit traktor.

"Kebakaran tidak menimbulkan korban, dampaknya membuat masyarakat sekitar panik, dan untuk sementara pemilik rumah tinggal di rumah saudara," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "Suasana Mencekam Kebakaran 2 Rumah di Sragen Jateng, Warga Teriak saat Tahu Api Menjalar"

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/09/16/132022678/2-rumah-warga-di-sragen-ludes-terbakar-damkar-terhambat-motor-parkir

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com