Salin Artikel

Diimbau Bangun Tempat Pengolahan Sampah, Pemkab Gunungkidul Masih Cari Bantuan Dana

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta sebenarnya sudah menyiapkan dua tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) 3 R (Reduce,Reuse dan Recycle) yang berada di Kalurahan Baleharjo dan Banjarejo.

Namun, karena keterbatasan anggaran maka pemkab masih membutuhkan bantuan dari pusat. Pemkab juga sudah menyiapkan detail engineering design (DED) dan lahan.

"Jauh sebelum statemen Oak Sekda (DIY Beny Suharsono), jauh sebelum TPA Piyungan ditutup, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sudah mengantisipasi. Ke depan sudah tidak memproses sampah TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," kata Kepala DLH Gunungkidul, Harry Sukmono saat dihubungi melalui telepon Rabu (17/7/2024).

Dikatakannya, dua lokasi yang disiapkan yakni di Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, dan TPA Wukirsari, Baleharjo, Wonosari. Keduanya sudah dilakukan pembebasan lahan, syarat hingga DED.

Pihaknya pun terus mencari bantuan dana untuk membangun tempat pengolahan sampah tersebut. Untuk TPST di Baleharjo sudah diajukan ke kementerian PUPR, dengan total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp50 miliar.

Dia menyebut, sudah dilakukan survei dan rapat bersama kementerian PUPR terkait pembangunan TPST di Baleharjo. Harapannya bisa dibangun tahun 2025.

"Sudah siap, baik DED maupun lahan, tinggal dananya. Pemkab Gunungkidul juga sudah mencari sumber pendanaan lewat Kementerian-PUPR, tapi Kementerian memang baru merespon rencana pembangunan TPST di Kalurahan Baleharjo," kata Harry.

Sementara untuk Banjarejo diupayakan dengan penggunaan Dana Keistimewaan. Rencana pembangunan ini juga merupakan wujud dukungan Pemkab Gunungkidul terhadap visi-misi Gubernur DIY dalam mengembangan kawasan selatan sebagai bangkitan ekonomi baru DIY.

Disinggung mengenai kapasitas, Harry mengatakan belum bisa berbicara lebih jauh. Pasalnya masih menunggu terkait mesin pengolahan, termasuk untuk TPST Baleharjo.

"Anggaran sebesar itu dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul cukup berat, maka kita cari. Dari kementerian (PUPR) sudah merespon, dan ini mudah-mudahan dari dana keistimewaan, karena mendukung kebijakan pak Gubernur (Sultan HB X) selatan sebagai pintu gerbang," kata dia.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Mohamad Arif Aldian mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemda DIY mengenai kemungkinan pendanaan dari danais untuk TPST Banjarejo.

"Untuk saat ini kami sedang berproses di Pemerintah Pusat untuk pembangunan TPA Wukirsari menjadi TPST," kata Arif.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo untuk tidak terlena dalam mengatasi masalah sampah. Kedua wilayah itu diingatkan untuk mengembangkan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).

"Saya sendiri sudah mengingatkan Gunungkidul dan Kulon Progo supaya tidak terlena," kata Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono kepada wartawan di Bantul, Selasa (16/7/2024).

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/07/18/044700278/diimbau-bangun-tempat-pengolahan-sampah-pemkab-gunungkidul-masih-cari

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com