Salin Artikel

Pedagang Teras Malioboro 2 Bakal Direlokasi ke Beskalan dan Ketandan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkap, dua lokasi yang digunakan untuk relokasi pedagang Teras Malioboro (TM) 2 bakal memiliki konsep yang berbeda.

Plh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Wisnu Hermawan mengatakan, pedagang Teras Malioboro 2 bakal direlokasi ke dua lokasi yakni Beskalan dan Ketandan.

Kedua lokasi ini berada di sirip-sirip Jalan Malioboro dan masih satu lingkup dengan Jalan Malioboro.

Menurut dia, konsep Teras Malioboro yang berada di Ketandan memiliki nuansa Chinese, hal ini disesuaikan dengan lokasi Ketandan yang dulunya merupakan Pecinan di Kota Yogyakarta.

“Konsepnya berbeda, Ketandan lebih ke chinese karena dia dulunya chinatown, tempat pecinan,” ujar Wisnu, Selasa (16/7/2024).

Sedangkan lokasi yang berada di Beskalan akan mengusung tema Indische, sama seperti Teras Malioboro 1.

“Kalau yang TM (Teras malioboro) 1 lebih ke indische, Beskalan lebih ke indisce sesuai karakter yang di sana,” ujar dia.

Wisnu menjelaskan, perbedaan konsep ini sesuai atas rekomendasi dari Dinas Kebudayaan DIY serta memperhatikan saran dari akademisi dan ahli arsitektur di tiap-tiap kawasan.

Nantinya di kedua lokasi yakni Beskalan dan Ketandan akan ada beberapa bangunan yang memiliki tiga lantai dan dua lantai.

Dia memastikan dalam pembangunan ini bakal ada ruang terbuka hijau, yang bisa digunakan pengunjung untuk menikmati suasana Teras Malioboro.

“Jadi sebenarnya nanti antara segmen barat dan timur itu menjadi suatu kawasan ekonomi kreatif, kemudian nanti kita desain flownya biar orang ketika mengunjungi TM 1 yang eksisting nanti juga dia akan dibuat tertarik mengunjungi TM 2,” ujar dia.

Jika bangunan sudah selesai dan sudah dilakukan relokasi pedagang Teras Malioboro 2 dan Teras Malioboro 1 akan berganti nama menjadi Teras Malioboro.

“Nanti tidak ada teras 1 dan teras 2. Teras Malioboro jadi satu semua, intinya tetap teras Malioboro semuanya. Jadi satu dan semuanya menjadi PR kami, tugas kami, untuk bagaimana meramaikan membuat event di situ,” kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan dua lokasi yakni di Beskalan dan Ketandan Kota Yogyakarta untuk lokasi relokasi pedagang Teras Malioboro 2.

Plh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Wisnu Hermawan mengatakan, kedua lokasi tersebut memiliki luas 8.000 meter persegi.

“Pertama di kawasan Pecinan Ketandan di belakang Ramayana, di Toko Makmur Jaya itu sebenarnya sudah dibeli Pemda. Kedua di samping parkir Beskalan depan Ramai mal itu juga kita sudah membeli lahan untuk kita jadikan lokasi perluasan,” ujarnya, Senin (15/7/2024).

“Totalnya luas tanah dan bangunan kira-kira 8.000 meter persegi, dua lokasi,” sambungnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/07/16/090257078/pedagang-teras-malioboro-2-bakal-direlokasi-ke-beskalan-dan-ketandan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com