KOMPAS.com - Mahasiswi Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS) alami trauma usai diduga mendapat pelecehan dari dosen pembimbing skripsinya.
Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UMS, Andika Eldiansyah.
"Sementara ini memang korban masih trauma, masih proses pendekatan juga," ujar Eldiansyah.
Ia menuturkan, pihak BEM pun akan memberikan pendampingan terhadap korban.
"Tapi kita coba berikan waktu pada korban. Dan kami BEM akan terus mendampingi korban," tambahnya, dilansir dari Tribunnews.com.
Sementara itu, pihak kampus juga sudah menindaklanjuti kasus itu dengan melakukan penyilidikan internal.
Wakil Rektor IV UMS, Em Sutrisna, mengatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menerjunkan tim untuk mengonfirmasi kebenaran laporan melalui Komite Disiplin UMS.
"Ketika ada kasus, kita punya proses transparan. Dan yang diadukan itu sudah diklarifikasi, dipanggil mulai dari tingkat Prodi hingga Fakultas kemarin siang," katanya.
"Dan Fakultas sudah membuat surat ke rektorat, nanti dari Pak Rektor melihat hasil Berita Acara itu, apakah akan langsung dikenai sanksi atau kemungkinan besar dilanjutkan di sidang Komite Disiplin," tegas Em Sutrisna, Selasa siang.
Em Sutrisna menjelaskan, terduga pelaku terancam sanksi atas perbuatannya. Soal sanksi akan dilakukan oleh Komite Disiplin UMS apabila dosen itu terbukti melakukan tindakan pelecehan.
"Ini masih dalam proses (pemeriksaan). Saya tidak bisa mengatakan nanti sanksinya apa, tapi secara umum sanksi tergantung dari kesalahan," jelas dia.
"Itu nanti ranahnya dari Komite Disiplin dari UMS. Tapi kami memastikan kita akan transparan, adil dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Tentu azaznya cover box site, azaz praduga tak bersalah itu sendiri," sambung Sutrisna.
Viral di media sosial
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus itu mencuat usai korban membuat pengakuan di media sosial.
Saat itu korban unggah pengakuannya di akun Instagram @dpn.ums, Jumat (5/7/2024). Dugaan tindakan pelecehan bermula ketika korban sendirian di rumah dosen untuk melakukan bimbingan.
Awalnya, rumah dosen tersebut masih ramai mahasiswa yang lakukan ujian susulan. Hingga pada akhirnya, giliran korban yang lakukan konsultasi bimbingan skripsi.
Di tengah bimbingan skripsi, pelaku bercerita pada korban, anaknya sedang mencari jodoh. Namun, tiba-tiba pelaku bertanya apakah korban sudah memiliki kekasih atau tidak.
Bahkan, pelaku bertanya berat badan hingga meminta untuk melihat perut korban. Tak hanya itu, kata korban, pelaku menyentuh dan meminta pelukan pada korban.
Padahal, saat kejadian, istri pelaku tengah berada di rumah. Melihat situasi itu, korban mengaku menolak permintaan pelaku dan memilih berpamitan dengan alasan ada pekerjaan sambilan.
(Penulis: Labib Zamani | Editor: Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: 5 Fakta Dosen UMS Diduga Lecehkan Mahasiswi Bimbingannya, BEM Ungkap Kronologi
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/07/10/113208178/sederet-fakta-dugaan-pelecehan-mahasiswi-ums-oleh-dosen-pembimbing