Salin Artikel

Air Terjun Lepo di Bantul: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

KOMPAS.com - Air Terjun Lepo terletak di Dusun Pokoh, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Lokasi Air Terjun Lepo berada di kaki perbukitan sehingga airnya terasa segar.

Tempat wisata tersebut dapat digunakan untuk mengisi liburan bersama keluarga maupun teman.

Air Terjun Lepo

Daya Tarik Air Terjun Lepo

Nama Lepo merupakan kependekan dari Ledok Pokoh. Ledok adalah nama sungai yang mengalir membelah Dusun Pokoh.

Air Terjun Lepo memiliki empat air terjun dangan tingkat kedalaman kedung yang menjadi kolam renang alami berbeda-beda. Kolam tersebut terdapat di bawah air terjun.

Kolam pertama dengan kedalaman sekitar dua meter, kedalaman kolam kedua dan ketiga sekitar 30 hingga 70 sentimeter, dan kedalaman kolam ke empat hingga 2,5 meter.

Anda dapat menceburkan diri ke dalam kolam untuk menikmati kesegaran airnya dan sensasi punggung terasa di pijat, namun perlu hati-hati dengan kedalaman kolam.

Bagi pengunjung yang tidak dapat berenang, tersedia ban yang dapat disewa agar tetap dapat mengambang.

Pengunjung dapat beralih dari satu kolam ke kolam di bawahnya melalui jalan turun di samping aliran sungai. Yang nantinya, air terjun akan kembali mengalir di sebuah kolam.

Aliran air sungai pada air terjun tersebut akan terus mengalir ke wilayah yang lebih rendah.

Nantinya, air akan bermuara di Suangi Oya yang terdapat di sisi sebelah selatannya.

Aliran air Sungai Oya tersebut akan bergabung dengan Sungai Opak dan bermuara di sebelah barat Pantai Depok.

  • Latar Belakang Air Terjun Lepo

Awalnya sebelum dibuka untuk wisata, keberadaan air terjun digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air, seperti mandi dan mencuci.

Biasanya, masyarakat akan ramai datang ke air terjun pada sore hari untuk mencuci atau mandi.

Namun setelah masyarakat mendapatkan air bersih dari PDAM, yang pipanya dapat disalurkan ke rumah warga, air terjun jarang digunakan lagi.

Jam Buka Air Terjun Lepo

Air Terjun Lepo mulai buka pada pukul 06.00 hingga 17.00 WIB. Pengunjung yang ingin berwisata di tempat tersebut dapat menyesuikan dengan jam buka.

Rute Air Terjun Lepo

Jarak tempuh Air Terjun Lepo dari titik nol Yogyakarta sekitar 28,5 kilometer dengan waktu tempu kurang lebih satu jam berkendaraan.

Perjalanan dapat melalui Jalan Imogiri Barat. Tiba di Kecamatan Imogiri, perjalanan dilanjutkan ke arah timur melalui Jalan Imogiri-Dlingo dan melewati rute perbukitan.

Sesampainya di pusat Kecamatan Dlingo, lokasi air terjun tidak jauh lagi dari tempat tersebut.

Perjalanan akan meninggalkan jalan utama dan masuk jalan kecil sesuai plang penunjuk jalan.

Setelah memarkir kendaraan di parkiran, pengunjung harus berjalan kaki menuju lokasi air terjun yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Tak berapa lama, perjalanan akan tiba di Air Terjun Lepo.

Sumber:

jogja.antaranews.com

travel.kompas.com

(Penulis: Anggara wikan Prasetya| Editor: Wahyu Adityo Prodjo)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/07/03/180000878/air-terjun-lepo-di-bantul--daya-tarik-jam-buka-dan-rute

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com