Saat ditemukan, korban dalam posisi tangan terikat di belakang punggung.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan, peristiwa ini bermula saat Wartana (58), warga Jambean mencium bau busuk yang sangat menyengat.
Saksi kemudian menelusuri sumber bau tersebut sekitar pukul 06.30 WIB.
"Sumber bau ternyata di sekitar sungai yang sudah kering. Setelah dicek lebih lanjut ternyata ada mayat di dalam lubang aliran air yang menuju ke sungai," kata Jeffry dalam keterangannya, dikutip Selasa.
Untuk memastikan temuannya, Wartana pun mengajak rekannya bernama Walija untuk memastikan sumber bau itu ada mayat tersebut.
Korban diduga sudah meninggal lebih dari 3 hari
Setelah itu, dirinya langsung memberitahukan warga lainnya dan diteruskan ke Polsek Pajangan.
Petugas kemudian mendatangi TKP, dan berkoordinasi dengan PMI Bantul untuk mengevakuasi korban.
Selain itu juga berkoordinasi dengan Inafis dan Puskesmas Pajangan.
"Mayat ditemukan di dalam lubang kedalaman kurang lebih 100 cm, posisi terlentang kepala dan tangan tidak kelihatan," kata dia.
Jeffry mengatakan, setelah dievakuasi mayat perempuan tersebut diketahui tanpa identitas. Tingginya sekitar 155 cm, tidka memakai celana dan mengenakan kaus biru yang disarungkan ke badan atas.
Selain itu, dari keterangan dokter diketahui korban meninggal lebih dari 3 hari, tetapi belum ada sepekan.
"Posisi tangan terikat dib elakang punggung dengan menggunakan tali plastik rafia simpul mati," kata dia.
Dari keterangan seorang warga bernama Sukirman (52), warga Polaman, Kalurahan Triwidadi, Pajangan, Bantul, korban diperkirakan kakak kandungnya yang bernama Ponirah, dengan alamat yang sama.
"Ciri-ciri sewaktu meninggalkan rumah memakai kaus biru tanpa memakai celana," kata dia.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/06/25/152427478/jenazah-perempuan-dengan-tangan-terikat-ditemukan-di-bantul-yogyakarta