Salin Artikel

Pemuda Sragen Curi Sapi Milik Paman, Dijual Rp 8 Juta Lewat Medsos

KOMPAS.com - Riyanto (24), warga Desa Kebonromo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), ditangkap polisi karena diduga telah mencuri sapi pada Senin (10/6/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.

Dia ditangkap di rumah kos yang ditempatinya, di Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jateng, pada Rabu (12/6/2024) siang.

Riyanto diduga mencuri sapi yang sedang mengandung 3 bulan milik pamannya, Suparmin Hadi Wiyono (50).

Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto Broto mengatakan, pihaknya langsung menyelidiki dan memantau terduga pelaku usai mendapat laporan dari korban.

"Kemarin memang ada informasi dari masyarakat yang melapor ke Polsek Ngrampal, intinya kehilangan sapi, setelah kami selidiki lewat orang-orang terdekat, kami mendapat informasi kalau yang mengambil sapi adalah keponakan (korban) sendiri," kata Hasto, Kamis (13/6/2024), dikutip dari TribunSolo.com.

"(Korban) Dikabari sapinya hilang saat bekerja. Lalu, korban pulang dan sampai di kandang, sapi sudah tidak ada. Kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ngrampal," sambungnya.

Kronologi kejadian

Hasto menjelaskan, terduga pelaku diduga mencuri sapi milik korban melalui pintu belakang kandang. Kemudian sapi itu dibawa kabur melewati perkebunan.

"Setelah itu, tersangka memang sudah menyewa orang dan kendaraan untuk mengangkut sapi," ujar Hasto.

Dijual Rp 8 juta

Berdasarkan keterangan Riyanto, Hasto menyampaikan, sapi itu sempat dijual melalui media sosial.

Bahkan, sudah ada orang yang berminat membelinya dengan harga Rp 8 juta. Padahal, harga sapi yang sedang mengandung itu dapat mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah.

"Sudah terjadi kesepakatan (jual-beli), namun karena pelaku sudah kami amankan, belum terjadi transaksi. Sapi (milik korban) kami amankan di daerah Kecamatan Mondokan," ucap Hasto.

Kini proses hukum terkait kasus tersebut masih berlanjut. Terduga pelaku terancam terjerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

"Kami tetap lakukan penegakkan hukum, karena tersangka sudah dua kali mencuri, yang pertama mencuri sepeda motor, sudah kami proses dan selesai, dan yang kedua mencuri sapi ini," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/06/14/141438678/pemuda-sragen-curi-sapi-milik-paman-dijual-rp-8-juta-lewat-medsos

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com