Diperkirakan kemarau akan terjadi hingga Oktober 2024 mendatang.
"Sudah mulai droping ke wilayah terdampak kekeringan sejak awal Juni kemarin," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono saat dihubungi melalui telepon, Jumat (14/6/2024).
Dijelaskannya, wilayah yang sudah meminta bantuan air bersih di antaranya Kelurahan Tepus, Kelurahan Giripanggung, kedua wilayah ini berada di Kapanewon Tepus.
Selain itu, di Wilayah Kapanewon Panggang, yang sudah meminta bantuan yakni di Kelurahan Girisuko
Purwono menyebutkan, untuk mekanisme pemberian bantuan air bersih dilakukan dengan permintaan dari masing-masing kelurahan, dan nantinya akan dikirim bantuan.
"Sejak awal mulai droping, kita menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 40 tangki. Masing-masing tangki berisi 5.000 liter air bersih," kata dia.
Kemarau diperkirakan sampai Oktober 2024
Dia mengatakan, bantuan dikirimkan ke wilayah yang benar-benar membutuhkan. Seperti wilayah yang tidak memiliki sumber air, ataupun belum ada jalur air bersih.
"Untuk wilayah Padukuhan Trosari I, Kelurahan Tepus, belum ada PDAM untuk kebutuhan air bersih. Warga membeli air bersih dari tangki swasta sudah 2 bulan, harganya satu tangki Rp 120.000 sampai Rp 150.000," kata dia.
Dia menyebutkan, dari hasil koordinasi dengan BPBD DIY dan BMKG, diperkirakan kemarau akan terjadi sampai Oktober 2024.
Tahun ini pihaknya menyediakan 1.000 tangki air untuk bantuan kepada warga.
"Perkiraan masih mencukupi sampai Oktober. Masih mencukupi," kata Purwono.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/06/14/125836178/3-kelurahan-di-gunungkidul-minta-droping-air-bersih-kemarau-diprediksi