Video tersebut diunggah di media sosial Tiktok akun @classicoOne. Di dalam video tampak seorang guru mengenakan jas duduk di kursi.
Para murid yang ada di sampingnya kemudian memberikan kado. Guru tersebut oleh para muridnya lantas diminta untuk membuka kado itu.
Saat dibuka, ternyata kado tersebut berisi ponsel. Setelah itu, guru tersebut tampak menunjukan ponsel miliknya yang kondisi layarnya sudah retak.
Di dalam unggahan video tersebut ditulis "gift terakhir untuk wali kelas".
Kemudian, di unggahan tersebut juga ditulis, "Hadiah terbaik di dunia ini pun tidak akan setara dengan jasa yang sudah diberikan bapak selama ini untuk kami, terimakasih banyak pa musrin sudah menjadi wali dalam segala hal dan tidak pernah mengecewakan kami yang selalu membutuhkan peranmu di sekolah, segala doa baik kami panjatkan selalu untuk mu -mamber ipa 1 " bunyi tulisan di unggahan akun @classicoOne tersebut.
Diketahui, momen tersebut saat siswa MAN 3 Sleman mengelar wisuda di Grha Sabha Pramana UGM, pada Rabu (8/5/2024) lalu.
Guru yang mendapat kado tersebut bernama Musrin yang merupakan wali kelas IPA 1 MAN 3 Sleman.
Sedangkan siswa yang memberikan kado merupakan para murid kelas IPA 1.
"Iya, itu di acara wisuda purna siswa MAN 3 Sleman yang kebetulan bertempat di Grha Sabha Pramana UGM, Rabu 8 Mei 2024," ujar Musrin (50), Kamis (13/6/2024).
Musrin mengaku tidak menyangka para muridnya akan memberikan kado berupa ponsel kepadanya.
Di dalam hati kecilnya tidak pernah mengharapkan apapun dari murid-muridnya.
"Awalnya amat sangat tidak disangka-sangka dan jauh dari bayangan saya. Amat sangat jauh, tidak ada dalam hati kecil itu nanti siswa akan memberi apa," tutur dia.
Musrin mengatakan, saat itu, setelah selesai wisuda, kemudian para murid kelas IPA 1 itu mendekatinya.
Kemudian, mereka menyampaikan jika ingin bertemu. Setelah itu, mereka lantas memberikan kado kepadanya.
"Ya itu, pokoknya ini dari kami wajib bapak terima, wajib bapak buka di sini," ucap Musrin, mengulang kata-kata dari para muridnya.
Saat membuka kado tersebut, lanjut Musrin, memang ada beberapa murid yang mendokumentasikan dengan video. Setelah dibuka, ternyata isi kado perpisahan tersebut adalah ponsel.
Musrin awalnya mengira kado tersebut berisi alat penghemat BBM. Sebab, selama ini pria yang merupakan guru bahasa Indonesia ini setiap hari mengendarai motor dari rumahnya di Klaten, Jawa Tengah, ke sekolah MAN 3 Sleman.
"Saya kan nglaju jauh, dari Klaten-Yogya naik motor, ya mungkin agak boros. Di dalam benak saya itu, penghemat BBM atau apa. Setelah dibuka kok ternyata, ya Allah," ucapnya.
"Jujur saya itu masih punya HP yang masih bisa dipakai, berfungsi dan bermanfaat itu. Saya pakai sampai sekarang, karena saya punya prinsip selama HP itu belum mati, tetap akan saya pakai. Itu hanya retak layarnya dan LCD sedikit gelap di sisi kanan," imbuh dia.
Musrin pun sempat menolak kado yang ternyata berisi ponsel tersebut. Sebab, dirinya sudah memiliki handphone yang masih bisa digunakan.
Namun, para muridnya tetap memaksa agar dirinya menerima ponsel tersebut.
"Pokoknya ini dari kami, harus bapak terima. Itu HP-nya disimpan saja Pak, pakai HP dari kami ini Pak," tuturnya mengulangi kata-kata muridnya.
Setelah itu, Musrin pun sempat menghubungi ketua kelas untuk bertanya terkait kado tersebut.
Bahkan, Musrin juga mengirim pesan di grup orangtua siswa meminta maaf karena merasa tidak enak.
"Sampai saya itu WA di grup ortu. Mohon maaf bapak, ibu, saya mohon maaf, saya tidak enak benar ini menerima hadiah dari putra-putri bapak. Andai kan iuran, juga uang dari bapak, ibu," ucap dia.
Tak hanya itu, Musrin pun sempat bertanya kepada rekan-rekan guru terkait dengan kado tersebut.
Hal itu dilakukan, karena Musrin benar-benar merasa tidak enak dengan kado dari muridnya yang berisi ponsel tersebut.
Para guru pun menyampaikan kepada Musrin jika kado tersebut merupakan bentuk kepedulian murid kepada wali kelasnya.
Setelah berbagai pertimbangan, Musrin pun akhirnya menerima kado dari para muridnya tersebut berupa ponsel Samsung A15.
"Saat saya pakai, mereka (murid-murid) juga tanya. Hp sudah dipakai to Pak? Alhamdulilah sudah, saya bilang gitu," tutur dia.
Musrin mengungkapkan, selama ini sebagai wali kelas hubunganya dengan para murid sangat baik. Bahkan, dirinya sudah menjadi wali kelas para siswa tersebut mulai kelas 10.
"Saya jujur sebagai wali dekat dengan siswa, mengetahui dunia mereka. Saya juga sebagai pengajar, pendidik, memotivasi, mengarahkan. Ketika ketemu wali kelas dengan siswa, ya saling curhat, saling menyampaikan pendapat, keluhanya apa, bagimana ke depanya setelah lulus," ucap dia.
Musrin pun mendoakan agar para muridnya setelah lulus bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Selain itu, juga dapat meraih cita-cita.
"Harapan saya sebagai wali kelas 12 A 1 setelah lulus dapat kuliah semua ke perguruan tinggi yang diinginkan. Dapat meraih cita-cita, menjadi insan-insan generasi penerus bangsa yang hebat, bermartabat, senantiasa berbuat baik kepada sesama, berbakti kepada orangtua, berguna bagi bangsa dan negara," pungkas dia.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/06/14/115258378/viral-video-guru-di-sleman-diberi-kado-perpisahan-hp-oleh-muridnya-selama