Dari pengamatan kompas.com, jenasah WA (60) diberangkatkan dari rumah duka, di Padukuhan Playen I, Kalurahan Playen, sekitar pukul 11.00 WIB.
Jenazah dimakamkan sekitar 300 meter dari rumah duka. Jenazah diantarkan puluhan warga, dan selesai dimakamkan sekitar pukul 11.45 WIB.
Lurah Ngawu, Wibowo Dwi Djatmiko mengatakan, lokasi makan-makan berada di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu.
Dari informasi yang diperolehnya, Keluarga besar berkumpul, karena kebetulan ada salah satu anggota keluarga dari luar kota yang diterima di salah satu instansi pemerintahan.
Mereka pulang dan makan-makan bersama Kamis (23/5/2024).
"Penyebabnya apa kami belum mendapatkan informasi secara resmi," kata Bowo ditemui seusai pemakaman Senin.
"Makan-makan biasa, pulang syukuran dimasak sendiri informasinya sambelan lauknya ayam, urap itu aja (pada Kamis (23/5/2024)," ucap Bowo.
Setelah makan, belasan anggota keluarga mengalami gejala mual dan diare mulai Jumat (24/4/2024). Lalu mulai dilarikan ke rumah sakit. Total ada 7 orang yang mengalami gejala, dan sempat dirawat di rumah sakit.
"Yang meninggal dua, kemarin satu, dan semalam satu (Minggu 26/5/2024). Kebetulan keduanya kan tinggalnya di Kalurahan Playen," kata dia.
Dikatakannya, dari informasi yang diperolehnya hari ini dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Playen I akan melakukan pemeriksaan. Namun demikian, karena masih suasana berduka belum memungkinkan untuk bertemu.
Disinggung mengenai MCK warga karena ada dugaan bakteri e coli. Bowo menyebut jika sudah hampir semua warga menggunakan WC yang memenuhi standar.
"Sebagian besar sudah standar," kata dia.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/05/27/134118978/keracunan-di-gunungkidul-tewaskan-dua-orang-ini-makanan-yang-dikonsumsi