Mbah Jenjem Nuryowati (68), ditemukan tidak bernyawa di mesin jahitnya. Pasar pun heboh.
“Anggota Polsek Wates menerima laporan dan mendatangi TKP orang meninggal dunia pukul 12.30 WIB,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti (Novi), Sabtu (25/5/2024).
Mempunyai riwayat jantung dan hipertensi
Triatmi mengatakan, seperti biasa Mbah Jenjem masih melakukan aktivitasnya menjahit pada Sabtu siang.
Sekitar pukul 11.30 WIB, yang bersangkutan mengeluh tidak enak badan.
Dia meminta Yohana (58), sesama warga pasar, membantu memijat badannya. Setelah itu, Mbah Jem, begitu dia akrab disapa, istirahat di meja mesin jahit.
Yohana pun mencoba mengangkat lansia ini, bermaksud untuk memindahkan, tetapi ternyata Mbah Jem sudah tidak sadar lalu terjatuh di tangan Yohana.
Ia pun berteriak meminta tolong ke orang terdekat untuk membantu Mbah Jem.
Kabar meninggalnya pekerja pasar tersebut lantas sampai ke polisi.
Tenaga kesehatan juga tiba untuk memeriksa si penjahit. Mereka mengecek kondisi lansia ini di tempat, dengan hasil sudah tidak ada nadi, tidak ada napas, telapak kaki dingin, dan pupil tidak bereaksi pada cahaya.
Pihaknya pun lantas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan orang-orang di sekitar Jenjem bekerja. Keluarga Jenjem juga menyatakan yang bersangkutan mempunyai riwayat jantung dan hipertensi.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Mbah Jem pun diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan," kata dia.
“Dinyatakan sudah meninggal dunia. Ia kemudian dibawa pulang ke rumah duka di Wates,” pungkasnya.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/05/25/214227178/pasar-wates-kulon-progo-heboh-penjahit-meninggal-di-kiosnya