Salin Artikel

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sebanyak dua penumpang tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam tabrakan bus pariwisata dengan truk di jalan Jogja-Wates, Padukuhan Milir, Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Kami telah mengevakuasi korban tewas ke RSUD Wates. Sedangkan korban luka ada yang ke RSUD Wates dan RS Kharisma,” kata Kanit Gakkum Polres Kulon Progo, Sabtu (4/5/2024).

Dua kendaraan besar yang terlibat kecelakaan yakni bus Hino  Z 7627 EZ. Ia membawa 58 penumpang dan tiga awak bus.

Mereka merupakan rombongan halalbihalal. Rencananya rombongan akan ke Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Namun di jalan, bus bertabrakan dengan truk Mitsubishi bak kayu R 9738 IE yang memuat 7 ton pakan bebek.

Ipda Tanto menjelaskan, semua korban baik yang tewas maupun luka merupakan penumpang bus dengan lambung bertuliskan Scorpion Holidays. Sopir dan awak bus maupun truk tidak mengalami luka dalam peristiwa ini.

Mereka yang tewas adalah Alya Zuharini WF (20) dan Ayun Anisatul Afni (22). Mereka mengalami luka berat di kepala. 

Sementara korban lain mengalami luka beragam. Seperti M Fiksi, Siti Wahyuni, Yayan Saifurogiri, dan Basir lecet pada kepala dan rawat jalan. Anis Naini dan Fani Apriyanto mengalami lecet kepala dan lebam pada mata.

Rafa Dimejat dan Rini rahmawati luka pada kepala dan mata terkena serpihan kaca.

Penumpang bernama Kustono robek kepala sehingga harus menerima 20 jahitan, sedangkan Siti Mudrikah patah kaki.

Dari hasil olah TKP, truk Mitsubishi melaju dari Barat ke Timur. Truk menuju ke arah Yogyakarta.

Sesampainya di sebuah tikungan ke kiri di Milir, truk melaju hingga keluar marka tengah jalan. Saat bersamaan melaju  bus Hino dari arah Timur ke Barat. 

Kedua kendaraan tidak bisa menghindari kecelakaan tersebut. Truk rusak bagian depan kanan dan samping kanan bak. Sementara bodi kanan bus rusak. Semua kaca di sisi kanan bus hancur bertebaran di jalanan. 

Halalbihalal

Yazid, salah satu anggota rombongan bus Hino menceritakan, mereka dalam perjalanan menuju  Purworejo, Jawa Tengah. 

“Hanya tinggal satu jam, kami seharusnya sudah sampai tujuan. Berencana reuni dan halalbihalal,” kata Yazid di RSUD.

Bus membawa lima keluarga. Banyak di antara mereka adalah anak-anak sekaligus santri di Jember. Mereka berniat reuni sekaligus halalbihalal dengan keluarga di Purworejo.

Rombongan berangkat dari Jember, Jumat (3/5/2024), pukul 14.00 WIB. Bus melaju dengan normal dan hati-hati. Setidaknya tiga kali bus berhenti untuk istirahat. Dalam perjalanan, sopir dan cadangannya juga saling bergantian mengemudi. 

Tapi, naas menjemput di sebuah tikungan panjang daerah Milir, Sabtu subuh. Selepas traffic light, datang truk dari arah berlawanan. 

Petani tembakau yang duduk di kursi baris kedua ini mengungkapkan, truk membentur sisi kanan bus, mulai dari baris kedua tempat duduk penumpang. Benturan itu memanjang sampai ke ujung belakang. Semua kaca sisi kanan bus hancur. 

Ia meyakini banyak orang terluka terkena serpihan kaca di sisi kanan. “Karena semua kaca di sana,” kata Yazid. Salah satunya adalah anggota keluarganya.

Pada kesempatan sama, Parjan mengaku sebagai pemilik pakan bebek. Warga Pleret, Bantul, ini mendatangkan pakan dari Cirebon. Rencananya, pakan seberat 8 ton itu akan dikirim ke Sleman. 

Truk malah kecelakaan di tikungan Milir. “Kerusakan 10 karung,” kata Parjan.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/05/04/125205778/truk-tabrak-bus-rombongan-halalbihalal-2-tewas-10-luka-luka

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com