Salin Artikel

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, DI Yogyakarta mengajukan bantuan perbaikan enam ruas jalan melalui program inpres jalan Daerah ke Pemerintah Pusat. Sejumlah jalan mulai diperbaiki tahun ini untuk mengurangi jumlah ruas jalan yang rusak.

"Iya, tahun ini kita mengajukan enam ruas total nilainya Rp 139.460.000.000 (Rp 139 miliar)," kata Kepala Bidang Bina Marga, DPUPKP Gunungkidul, Wadiyana saat dihubungi melalui telepon Kamis (2/5/2024).

Dikatakannya, enam ruas itu meliputi pelebaran jalan ruas pertigaan Kulwo-Karanganom di Kapanewon Karangmojo. Adapun panjanganya sekitar 4,7 kilometer dengan estimasi biaya Rp22,72 miliar.

Kemudian perbaikan dan pelebaran ruas Umbulharjo-Genjahan di Kapanewon Ponjong. Ruas yang akan dikerjakan sepanjang 6,3 kilometer dengan biaya sekitar Rp 26,95 miliar.

Ruas ketiga ada jalan Playen-Plembutan di Kapanewon Playen sepanjang 4,85 kilometer, dengan biaya perbaikan ruas ini diperkirakan mencapai Rp 21,32 miliar.

Pembangunan jalan baru di jalur wisata Kepek-Ngobaran sepanjang satu kilometer. Usulan yang diajukan mencapai Rp 22,09 miliar.

Jalan yang akan diperbaiki melalui dana inpres jalan daerah selanjutnya adalah pelebaran ruas Kelor-Srimpi di Kapanewon Karangmojo sepanjang 4,5 kilometer, biaya yang diperlukan Rp 19,25 miliar.

Adapun ruas terakhir yang diusulkan merupakan perbaikan dan pelebaran jalan wisata dari Kalurahan Gading, Playen menuju ke Kawasan wisata Gua Pindul di Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo, dengan biaya untuk penanganan jalan sepanjang 5,185 kilometer ini sebesar Rp 22,09 miliar.

"Masih proses di Kementerian dan menunggu apakah usulan ini dapat disetujui atau tidak. Tapi, harapannya bisa karena sebagai upaya mendukung agar jalan menuju lokasi wisata bisa bagus dan representatif," kata dia.

Tahun lalu, pemkab Gunungkidul mendapatkan program dana Inpres jalan daerah, dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tahun 2024.

Wadiyana mengatakan, tahun ini mendapatkan alokasi sebesar Rp14 miliar, pagu tersebut digunakan perbaikan di dua ruas jalan kabupaten yakni Nangsri-Karangasem dan Salam-Patuk, keduanya sepanjang tiga kilometer, dengan alokasi masing-masing Rp7 miliar.

"Total tahun ini yang diperbaiki dari berbagai sumber ada 20 an titik," kata dia.

Sebelumnya, data status kabupaten mengalami kerusakan mencapai 431,2 kilometer, dari total ruas panjang mencapai 1.157,26 kilometer. Jalan dalam kondisi baik mencapai 62,74 persen atau 725,96 km.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/05/02/160122278/masih-banyak-jalan-rusak-pemkab-gunungkidul-ajukan-perbaikan-ke

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com