Salin Artikel

Pemudik di Yogyakarta Bisa Keliling Kota Pakai Becak Kayuh Tenaga Listrik

Pantauan Kompas.com di tempat pengisian daya listrik khusus becak kayuh di taman parkir Ketandan, terparkir satu becak kayuh dengan tenaga alternatif sedang mengisi daya.

Konsepnya mirip dengan sepeda listrik di mana pengendara mengayuh tetapi dibantu dengan tenaga listrik melalui motor listrik yang tersambung di bagian roda.

Hal ini memudahkan para penarik becak untuk mengayuh becaknya. Wisatawan pun dapat berkeliling dengan becak listrik dengan polusi yang lebih rendah dibanding menggunakan kendaraan pribadi berbahan bakar minyak.

Pemilik salah satu becak kayuh tenaga alternatif Petrus Yuliantoro mengatakan dirinya baru empat hari mengendarai becak kayuh tersebut. Menurut dia menggunakan becak kayuh dengan bantuan listrik ini lebih enak daripada becak kayuh konvensional.

"Mengayuhnya lebih ringan, walaupun beban itu berat banget dikayuh lebih ringan. Kalau tanjakan juga masih bisa dan lebih ringan," katanya, Senin (8/4/2024).

Dalam kondisi baterai penuh, becak bertenaga listrik bisa menempuh jarak 50 kilometer dengan lama pengecasan kurang lebih 5 sampai 6 jam.

"Pagi narik malam dicas, sehari sekali ngecasnya sampai full," kata dia.

Untuk sementara waktu tarif menggunakan becak kayuh dengan bantuan tenaga listrik ini masih sama dengan tarif becak kayuh konvensional.

"Masih dalam perencanaan (tarif) secara keseluruhan nyaman. Sebenarnya enggak dikayuh juga enggak apa-apa ada semacam gas dipencet, tergantung kombinasinya mau gas dengan dikayuh. Listriknya jadi alat bantu saja," jelas dia.

"Digowes (saat jalan landai) digas saat jalanan naik," imbuhnya.

Total selama uji coba ini terdapat 20 unit khusus becak kayuh yang digunakan di area Jalan Malioboro.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, becak kayuh bertenaga alternatif yang diserahterimakan untuk dapat dioperasionalkan kali ini sebelumnya telah diluncurkan pada 23 Desember 2023. 

Namun, terdapat persiapan administratif dan teknis operasional yang harus dilakukan, sehingga serah terima operasional becak kayuh bertenaga alternatif sebanyak 50 unit untuk 3 koperasi ini baru dapat terlaksana.

Ni Made mengungkap, 50 unit becak kayuh bertenaga alternatif listrik yang disalurkan kepada tiga koperasi ini merupakan bentuk dukungan dari Dana Keistimewaan. Koperasi Becak Kayuh Yogyakarta menerima 20 unit becak, Koperasi Becak Wisata Yogyakarta menerima 20 unit becak, dan Koperasi Asha Abyakta Senopati, menerima 10 unit becak.

“Ini adalah awalan bagaimana kemudian kita mulai melakukan penataan terkait dengan kawasan sumbu filosofi, khususnya lagi untuk kawasan Malioboro. Jadi harapan kami, dengan adanya becak kayuh bertenaga alternatif ini, dapat kemudian menata keberadaan kendaraan-kendaraan yang tidak sesuai peruntukannya. Ini yang harapan kami, bahwa Perda 5 Tahun 2016 terkait kendaraan tradisional ini benar-benar bisa kita terapkan khususnya di kawasan sumbu filosofi,” jelas Ni Made. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/04/08/164304278/pemudik-di-yogyakarta-bisa-keliling-kota-pakai-becak-kayuh-tenaga-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke