Salin Artikel

Ada "Rest Area", Pembangunan JJLS Kelok 18 Dinilai Tingkatkan Pariwisata Gunungkidul

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) perbatasan Kabupaten Gunungkidul dan Bantul, DI Yogyakarta, terdapat Kelok 18, yakni jalan Kretek-Girijati, di Kapanewon Purwosari.

Kelok 18 yang ditargetkan selesai tahun 2025 ini diyakini berdampak positif ke sektor pariwisata Gunungkidul.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Supriyanta mengatakan, jika nantinya Kelok 18 (awalnya) atau Kelok 23 (jumlah kelokan saat ini) selesai sesuai target tahun 2025 nanti dipastikan akan meningkatkan pariwisata di Gunungkidul.

Sebab, jalur selatan akan semakin mudah diakses pengunjung.

"Jalur Jalan Lintas Selatan yang terbangun di Kelok 18 merupakan sambungan dari Jawa Timur bahkan sampai Jawa Barat," kata Supriyanta saat dihubungi wartawan melalui telepon Minggu (24/3/2024).

Dijelaskannya, sejumlah obyek wisata sudah ada saat ini dipastikan akan meningkat kunjungannya, seperti obyek wisata pantai juga ada kawasan Paralayang Watu Gupit, Goa Cerme, dan sebagainya.

"Misal dengan bus besar kan sulit sampai di situ, sehingga Watu Gupit dan Kesirat itu, daya tarik yang ada di sana ini dengan dibangunnya Kelok 18 yang langsung terhubung dengan Bantul ini insyaallah sangat mendukung, baik dari sisi peningkatan jumlah kunjungan maupun dari sisi pengembangan ekonomi masyarakat, misalnya dengan jasa usaha ataupun usaha pariwisata yang ada di sekitar tersebut," ucap dia.

Supriyanta menyebut, kawasan Kelok 18 juga akan dibangun rest area yang bisa menjadi tempat istirahat dan juga bisa menjadi daya tarik tersendiri. Sebab, rest area ini akan lebih menangkap view panorama alam sekitar.

"Khusus untuk DIY Kelok 18 kan juga tersambung dengan bandara YIA (Yogyakarta International Airport). Sehingga tentu karena kunjungan ini tidak hanya dengan kendaraan darat misalnya bus dan sebagainya, tapi sekarang mulai banyak dengan pesawat sangat berdampak terhadap peningkatan kunjungan," ucapnya.

Dia berharap penyelesaian Kelok 18 tepat waktu, meski diakuinya, topografinya berbukit, tanjakan tajam sehingga pengelola jalan harus memastikan keamanan pengguna jalan terjaga.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, proyek Kelok 18 ini dikerjakan dengan teliti dan sesuai dengan prosedur yang benar.

Sebab, wilayah tersebut berada dalam ketinggian, kemiringan, dan struktur tanah yang labil. Bahkan, beberapa waktu lalu, dirinya menyempatkan memantau perkembangan pembangunan Kelok 18.

Purnawirawan TNI AD ini mengungkapkan bahwa total ada 76 kilometer JJLS yang melewati wilayah Gunungkidul. Rinciannya, mulai dari Kapanewon Girisubo hingga Purwosari.

"Wilayah timur sudah selesai dan terhubung hingga Jawa Timur, jadi tinggal wilayah barat ini yang dikerjakan. Kalau sudah terhubung, nanti akses dari Gunungkidul hingga Bandara Kulon Progo bisa langsung diakses," kata dia.

Dia juga memaparkan, pembangunan jalan baru Kretek-Girijati ini memiliki panjang 5,64 kilometer. Sepanjang 5 kilometer merupakan pembangunan jalan baru sisanya 640 meter berupa peningkatan jalan yakni pelebaran.

Nantinya akan dibangun fasilitas rest area di wilayah jalan tersebut lengkap dengan gardu pandang sehingga pengguna jalan yang beristirahat dapat menikmati lepas pantai dengan view Parangtritis dan Parangkusumo.

"Elevasi tertinggi mencapai 130 meter dari permukaan laut sehingga dapat pemandangan yang sangat bagus," kata Sunaryanta.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/03/25/080700878/ada-rest-area-pembangunan-jjls-kelok-18-dinilai-tingkatkan-pariwisata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke