Salin Artikel

Jelang Lebaran, Penggunaan Elpiji di Yogyakarta Diprediksi Naik 4 Persen

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mengaktifkan satgas Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) mulai 25 Maret sampai 21 April 2024.

Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Aji Anom Purwasakti mengatakan, selama Satgas Rafi dioperasikan, diperkirakan konsumsi Gassoline bahan bakan mesin bensin di DIY naik 13 persen dan Gasoil untuk mesin diesel turun sekitar 8 persen.

"LPG juga kami siapkan peningkatan konsumsi karena Jateng DIY merupakan tempat tujuan mudik, diperkirakan LPG di DIY naik 4 persen," ujarnya saat ditemui di Yogyakarta, Jumat (22/3/2024).

Prediksi tersebut, kata Anom, lebih tinggi dibanding penggunaan elpiji saat Lebaran tahun 2023.

Selain fokus pada jumlah ketersediaan BBM dan LPG, pihaknya juga memfokuskan pelayanan di jalan tol karena jalan tol merupakan tumpuan masyarakat saat arus mudik maupun arus balik.

Salah satu pelayanan di jalan tol adalah Pertamina Delivery Service (PDS) yang disiapkan di 96 titik meliputi Jateng dan DIY.

Selain itu, khusus di Tol Fungsional Colomadu-Klaten Pertamina menyediakan mobil siaga untuk membantu pemudik yang kehabisan BBM.

Lanjut dia pihaknya juga masih menyediakan PDS motorist atau mobil siaga yang siap untuk mengirimkan BBM kepada masyarakat yang terjebak di kemacetan.

"Jumlahnya untuk motorist ada 96 titik, terdiri dari 87 PDS, 4 tol motorist dan 5 non motorist tol," bebernya.

Aji menyampaikan untuk cara akses masyarakat tinggal mengakses melalui nomor 135, dalam pembelian dibatasi maksimal 40 liter. Namun, layanan PDS hanya melayani pembelian BBM non subsidi.

"PDS hanya untuk BBM non subsidi seperti Pertamax dan Dex. Untuk harganya sendiri sama dengan di SPBU dan untuk itu (biaya ongkir) tidak ada," kata dia.

Lanjut Aji, jika terjadi bencana seperti banjir yang terjadi di Demak, Kudus, dan sekitarnya pihaknya tetap akan memberikan suplai BBM dan LPG dengan cara mengalihkan lokasi suplai.

"Jika ada bencana di satu tempat memutus jaringan di tempat itu kami akan alih suplai, seperti saat terjadi bencana di Rembang dan sekitarnya kami bahkan sampai bantuan dari Gresik," kata dia.

Dia menegaskan suplai pada BBM dan elpiji tetap ada walaupun terjadi sedikit keterlambatan. Dia mencontohkan saat area Kudus banjir pihaknya melakukan alih suplai.

"Yang sekarang banjir besar kan di Demak, Kudus itu juga begitu, kami cari alternatif jalur lewat Jepara sehingga suplai tetap berjalan," ucapnya. Selain itu alih suplai, jadi yang tadinya dari Semarang kami alih suplaikan dari Boyolali sebagian, khususnya untuk daerah Rembang," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/03/22/145431878/jelang-lebaran-penggunaan-elpiji-di-yogyakarta-diprediksi-naik-4-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke