Salin Artikel

Jalan Rusak di Sleman Sering Sebabkan Kecelakaan, Jaga Warga Pasang "Banner" Minta Diperbaiki

Salah satu warga Sembuhan Kidul Sleman, Nugroho (56) mengatakan lokasi rumahnya berada di pinggir Jalan Godean-Ngapak, tepatnya di Sembuhan.

Dia menyebut di jalan tersebut sudah sering terjadi kecelakaan karena jalan rusak, 

"Di Sembuhan sampai jembatan Ngapak (jembatan Sungai Progo), udah berkali-kali itu (kejadian kecelakaan), di depan rumah. Itu udah banyak banget, lah kejadian di situ," ujar Nugroho saat dihubungi, Senin (18/03/2024).

Nugroho mengungkapkan kejadian kecelakaan selama ini lebih banyak terjadi pada malam hari. Kebanyakan yang mengalami kecelakaan adalah pengguna sepeda motor.

Peristiwa kecelakaan yang terjadi mulai dari jatuh sendiri hingga tertabrak kendaraan lain karena menghindari aspal yang berlubang.

"Yang terbaru belum lama ini, korban meninggal anggota Jaga Warga," tuturnya.

Nugroho pun mengaku selama hampir dua tahun tinggal di wilayah tersebut sudah berkali-kali menolong korban yang mengalami kecelakaan.

Peristiwa kecelakaan itu baik yang terjadi di depan rumahnya maupun sekitar Jalan Godean daerah Sembuhan - Ngapak.

Menurut Nugroho, kebanyakan korban kecelakaan mengalami luka-luka. Meskipun, ada juga korban meninggal dunia.

"Saya lihat kondisinya dulu, kalau luka ringan kita pinggirkan lalu kita obati. Kalau korbanya parah, ya kita menghubungi ambulan, kita tunggu dari ambulan sama Kepolisian," urainya.

Warga sudah jenuh dengan kejadian kecelakaan. Sehingga berharap ada tindakan dari dinas terkait untuk memperbaiki ruas jalan.

"(Jenuh) dengan kejadian kecelakaanya. Kalau menolong kan tetap harus menolong," tandasnya.

Jaga Warga Gelar Aksi

Jaga Warga di Kapanewon Moyudan dan Minggir mengelar aksi keprihatinan atas kondisi ruas Jalan Godean-Ngapak yang rusak dan menyebabkan sejumlah kecelakaan.

Aksi keprihatinan ini digelar dengan membentangkan banner di pinggir Jalan Godean - Ngapak, tepatnya di Pingitan, Sumberarum, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman.

Dari pengamatan Kompas.com sejumlah anggota Jaga Warga tampak memegang berbagai spanduk di pinggir jalan Pingitan, Sumberarum, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman.

Spanduk-spanduk tersebut bertuliskan antara lain "Nggak malu?? Katanya Istimewa!!! Kok Jalanya Rusak?". Lalu ada juga yang bertuliskan "Gething kuu..!!! Bendino Ngliwati Dalan Elek".

Kemudian ada juga tulisan "Jalanku Tak Seindah Pesonamu #savejalangodean", "Haruskah Lapor Satria Baja Hitam untuk Perbaikan Jalan Ini", "pelan-pelan sudah banyak korban" dan "Pajake Lancar Dalane Ambyar".

Aksi keprihatinan ini ditutup dengan memasang spanduk-spanduk tersebut di sepanjang jalan. Bahkan dilokasi yang belum lama ini terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal, dipasang tulisan untuk mengingatkan pengguna jalan agar berhati-hati.

Koordinator aksi sekaligus Ketua Jaga Warga Peduli Pingitan, Senaja (59) mengatakan, aksi keprihatinan ini dari perwakilan kelompok Jaga Warga tujuh padukuhan di wilayah Kapanewon Minggir dan Kapanewon Moyudan.

"Yang terlibat dalam aksi ini terutama wilayah Minggir, Moyudan, itu yang berada di pinggir jalan (pinggir Jalan Godean-Ngapak)," ujar koordinator aksi, Senaja saat ditemui di lokasi aksi keprihatinan, Minggu (17/03/2024).

Senaja menyampaikan aksi ini sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi rusaknya ruas jalan Godean-Ngapak. Kondisi ruas jalan yang rusak menyebabkan banyak kejadian kecelakaan.

"Warga yang berada di pinggir jalan ini sering sekali harus memberikan pertolongan kepada para pengguna jalan yang mengalami kecelakaan," tuturnya.

Peristiwa kecelakan yang terjadi di jalan Godean - Ngapak lanjut Senaja tidak hanya menyebabkan korban luka-luka. Namun juga menyebabkan jatuhnya korban meninggal.

"Banyak kejadian kecelakaan, belasan (kejadian) lebih, terakhir kemarin tetangga kami meninggal dunia juga. Luka-luka itu cukup banyak karena 'jeglong' (jalan berlubang), yang jatuh banyak, pengendara menghindari jalan rusak, lalu tabrakan juga banyak," urainya.

Diungkapkan Senaja, sejumlah kecelakaan yang terjadi bisa disebabkan karena kurang kehati-hatian para pengguna jalan. Namun juga tidak menutup kemungkinan karena kondisi jalan yang tidak baik atau rusak.

Sehingga aksi dari perwakilan Jaga Warga ini sebagai imbauan kepada para pengguna jalan agar lebih berhati-hati saat berkendara. 

Selain itu juga untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait bahwa kondisi Jalan Godean - Ngapak rusak dan membahayakan pengguna jalan.

"Kedua untuk mengingatkan pada instansi terkait bahwa kondisi Jalan Godean - Ngapak itu sudah sangat membahayakan," tandasnya.

Kerusakan ruas Jalan Godean- Ngapak, lanjut Senaja bervariasi yakni aspal berlubang, bergelombang, dan retak.

"Lubang variasi,ada yang cukup dalam, ada yang lebar, ada yang lubang memanjang. Jadi kalau roda kalau masuk itu sudah sulit dikendalikan," urainya.

20 tahun tanpa perbaikan 

Senaja menuturkan ruas Jalan Godean - Ngapak statusnya Jalan Provinsi. Sepengetahuanya selama ini perbaikan hanya dilakukan penambalan di lokasi-lokasi aspal berlubang.

Padahal ruas Jalan Godean - Ngapak menjadi salah satu jalan menuju Bandara YIA Kulonprogo. Selain itu juga menjadi akses bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke destinasi yang ada di daerah Nanggulan, Kulon Progo.

"Sudah lebih dari 20 tahun Jalan Godean- Ngapak itu belum ada rehab yang sifatnya total. Cuma tambal sulam dan itu pun tidak menyelesaikan masalah saya kira," ucapnya.

Senaja mengaku telah berulang kali menyampaikan keluhan terkait kondisi Jalan Godean - Ngapak. Hanya saja, sampai dengan saat ini belum ada tindakan untuk melakukan perbaikan total.

"Harapan kami kondisi Jalan Godean- Ngapak itu bisa ya mulus lah paling tidak seperti di wilayah Kulon Progo itu kan jalan yang statusnya provinsi mulus-mulus," ucapnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/03/18/150002978/jalan-rusak-di-sleman-sering-sebabkan-kecelakaan-jaga-warga-pasang-banner

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke