Salin Artikel

Pengolahan Sampah di Piyungan Ditolak Warga Bantul, Pemkot Yogyakarta Siapkan Rencana Cadangan

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, rencana yang disiapkan adalah efisiensi pengolahan sampah di TPST yang sudah dimiliki seperti di Nitikan maupun di Karangmiri.

"Jadi penambahan peralatan di TPST, mengefisiensikan SDM di situ, dan menata flow agar lebih efisien. Menambah peralatan supaya efisien alurnya, sehingga peralatan bisa ditambahkan di situ. Itu yang kita rencanakan untuk optimalisasi," ucapnya saat ditemui di Kota Yogyakarta, Jumat (8/3/2024).

Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga bekerja sama dengan pihak swasta untuk pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta.

"Kerja sama dengan swasta juga kita dorong untuk percepatan," kata dia.

Singgih menyebut bahwa TPST yang ada di Kota Yogyakarta seperti Nitikan dan Karangmiri sudah beroperasi saat ini. TPST disiapkan untuk penambahan kapasitas dalam pengelolaannya.

"Menata kembali alurnya karena penambahan alat, dan juga kita bikin hanggar yang lebih luas. Kemarin kan beberapa atap, kita satukan agar lebih luas," jelasnya.

"Tapi terus ini melakukan pengolahan sampah di situ, kita olah sampai zero residu," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta menunda penggunaan lahan di TPA Piyungan yang rencananya digunakan untuk meongolah sampah menjadi bahan bakar atau refused derivired fuel (RDF).

Menanggapi hal ini Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, bahwa pihaknya sudah berupaya berkomunikasi warga mulai dari RT, sampai dengan kelurahan.

"Ada sebagian warga yang tidak menghendaki itu, tentu kita mempunyai rencana plan a plan b pasti ada," ujarnya saat ditemui di sela-sela pantauan harga jelang ramadhan, Jumat (8/3/2024).

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/03/08/104121678/pengolahan-sampah-di-piyungan-ditolak-warga-bantul-pemkot-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke