Salin Artikel

Niat Jual Motor untuk Modal Angkringan, Ibu di Kulon Progo Malah Jadi Korban Penipuan

KULON PROGO, KOMPAS.com – Bati Sri Hartati (41), warga Padukuhan Jogonalan, Kalurahan Tirtotrahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi korban penipuan dan penggelapan motor.

Dia kehilangan sepeda motor Honda Vario hitam AB 5906 WL.

Hartati menyebut, motor tersebut satu-satunya kendaraan yang dipakainya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga sekaligus merawat seorang lanjut usia di Bantul.

Nahas, Hartati tertipu orang yang berpura-pura ingin membeli motornya dan malah dibawa kabur.

“Sepeda motor itu dibawa kabur oleh pelaku saat sedang dicoba,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti (Novi), Selasa (27/2/2024).

Hartati memang berniat menjual motornya dan hal itu ditawarkan di Facebook

Jika laku, rencananya Hartati ingin membeli sepeda motor baru dan menambah modal usaha angkringan miliknya.

Satu calon pembeli mengaku berniat membeli motor. Pelaku menghubungi Hartatik via pesan WhatsApp sejak pagi.

“Entar sore, saya datang naik Ojol. Sampai di rumah, saya cek motor, bayar lunas baru bawa,” kata Hartati menirukan isi pesan WA pelaku.

Hartati mengaku belum curiga sama sekali saat menerima pesan tersebut.

Pelaku tiba di rumah Hartatik, Minggu (25/2/2024) sekitar pukul 20.00 WIB. Pelaku langsung memeriksa motor dan mencoba dengan berkeliling. Percobaan pertama, motor kembali ke rumah.

“Dia kemudian melihat STNK lalu dimasukkan ke jok motor saya. Orang itu tancap gas dan tidak kembali,” kata Hartatik.

Pelaku membawa lari motor dan tidak kembali. Hartati melaporkan kasus ini ke polisi malam itu juga.

“Korban mengalami kerugian Rp 9.500.000,” kata AKP Novi.

“Pelaku masih dalam penyelidikan dari Polsek maupun dari Polres,” kata AKP Novi.

Modal Angkringan

Hartati bekerja sebagai ART dan perawat orang jompo di Bantul. Ia bekerja sejak pukul 07.00 WIB sampai anak-anak bosnya pulang bekerja pada malam hari.

Honda Vario hitam alat transportasi utama bekerja.

Penghasilannya memang tidak seberapa, karena itu keluarganya membuka usaha angkringan di depan rumah buka malam hari.

“Namanya angkringan sepi atau ramai, tidak tentu. Soalnya usaha ini di kampung atau di desa. Kalau sepi tidak dapat apa-apa, kalau ramai bisa Rp 100.000,” kata Hartati.

Suami yang seorang buruh harian lepas dan anak, ikut bekerja di angkringan ini.

“Kalau tidak bekerja malah bingung. Mau beli sayur, beli bumbu, apa-apa mahal,” kata Hartati.

Awalnya, mereka berniat meningkatkan usaha angkringan dari sebagian hasil menjual Vario. Naas tidak bisa dihindari, motor malah dibawa lari calon pembeli.

Impian untuk meningkatkan hasil angkringan pupus. Bahkan, Hartati kini terpaksa ngojek dari Galur ke Bantul.

“Habisnya bisa 100.000 untuk pergi dan pulang,” kata Hartati.

Ia berharap penipu segera tertangkap. Pasalnya, penghasilan utama masih bergantung pada dirinya. Selain itu, ia tidak mau mengecewakan lansia sendirian yang sudah lama dirawatnya.

Ia berharap polisi cepat menangkap pelaku, motor kembali, dan mewujudkan rencana semula.

“Kami semua berusaha (menemukan pelaku), pihak berwajib juga sedang usaha, teman juga ada yang bantu,” kata Hartati.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/28/102338278/niat-jual-motor-untuk-modal-angkringan-ibu-di-kulon-progo-malah-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke