Salin Artikel

Granat di Goa Pindul Gunungkidul Masih Aktif, Diperkirakan Peninggalan PD II

Granat yang masih aktif tersebut diperkirakan peninggalan Perang Dunia II.

Dari pengamatan di lokasi, petugas Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY yang dipimpin Kompol Suripto membungkus granat yang diletakkan di sekitar pintu keluar Goa Pindul tersebut.

Petugas kemudian membawa ke sebuah lahan persawahan kurang lebih 1 km dari lokasi, dan disiapkan lubang sedalam kurang lebih 1 meter. 

Setelah dilakukan persiapan, granat kemudian diledakkan pada pukul 16.30 WIB.

Petugas memberikan aba-aba agar warga tidak mendekati lokasi peledakan

"Granat jenis nanas biasa digunakan untuk kemiliteran, ini adalah bom ataupun bahan peledak untuk perang, setelah kita cek spesifikasinya adalah paling tidak kalau saya lihat struktur sisa perang dunia kedua," kata Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY Kompol Suripto kepada wartawan di lokasi, Selasa (27/2/2024). 

Dikatakannya, spesifikasi dari granat sudah tidak terlihat, dan tidak terbaca. Hal ini diperkirakan karena sudah terendam air sejak lama. 

"Yang jelas secara umum granat nanas, kondisinya masih aktif, karena strukturnya masih lengkap walaupun kena korosi," kata dia. 

Suripto mengatakan, sesuai dengan SOP, jika ditemukan benda berkaitan bahan peledak seperti roket, hingga granat langsung diledakkan tak jauh dari lokasi. Lokasi harus jauh dari pemukiman dan warga. 

"Yang terpenting petugas aman, masyarakat aman," kata dia.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang menemukan bahan peledak untuk segera melaporkan ke pihak kepolisian. 

Diberitakan sebelumnya, sebuah benda diduga granat ditemukan penyelam di pintu keluar Goa Pindul.

Hal itu langsung dilaporkan kepada pengelola dan diteruskan ke pihak kepolisian.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/27/180146878/granat-di-goa-pindul-gunungkidul-masih-aktif-diperkirakan-peninggalan-pd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke